Booklet PHX #26: Post-Literacy | Page 11

Literasi Digital Teks yang hadir dalam dunia digital sesungguhnya hanya berubah bentuk, atau mungkin bisa dikatakan merevolusi bentuk. Teks dalam dunia digital sudah bukan lagi sekedar teks aksara, ataupun visual-audio yang terpotong. Teks dalam dunia digital, apalagi dalam konteks virtual reality (VR), telah masuk lebih dalam ke wilayah imajinasi manusia. Persepsi yang dimunculkan teks tidak lagi terpisah dengan pembaca, namun benar-benar dibuat menyatu bersama pembaca. Namun, teks dalam konteks VR masihlah teks yang ‘dibuat’, selayaknya novel ataupun dongeng. Pembaca sudah mengetahui bahwa itu bukan informasi yang perlu diolah dengan baik, namun hanya perlu dinikmati. Dalam pemaknaan literasi sebagai kemampuan berinteraksi dengan teks, maka teks yang dimaksud adalah teks yang riil, yang dalam beberapa hal merujuk pada hal yang benar-benar ada dalam realita, bukan imajinasi, meskipun masih dalam wilayah abstrak. Era industri 4.0 memang tidaklah lagi mengubah bentuk teks atau unsur ekstrinsik 7 dari teks yang hadir dalam kehidupan manusia. Setiap orang masih perlu membaca aksara, melihat video, atau mendengar audio untuk menerima informasi dalam era digital sekalipun. Yang berubah dari teks dalam era ini adalah unsur intrinsik dari informasi yang tercantum di dalam teks tersebut. Teks yang dihadapkan pada manusia dalam era digital adalah teks yang telah terolah sebelumnya oleh mesin dan teknologi digital, sehingga manusia hanya menerima teks yang sesuai dengan hasratnya secara praktikal. Manusia menerima teks secara pasif karena mesin telah memilihkan, mengolah, dan menyodorkannya pada setiap pengguna. Apa yang kita lihat di google ketika mencari sesuatu, atau apa yang muncul dalam iklan-iklan digital, atau apa yang terpapar dalam daftar video berikutnya di youtube, sudah disesuaikan dengan apa yang kita inginkan untuk lihat. Semua itu dimungkinkan oleh berkembangnya machine learning 8 dimana mesin bisa belajar dan mempelajari apapun data yang diberikan padanya. Pasalnya, manusia setiap kali menggunakan perangkat digital, selalu meninggalkan data meski hanya sedikit. Data ini bila dikumpulkan dan diolah dengan baik akan bisa merepresentasikan kebiasaan dan psikologi manusia tersebut, dan data itulah yang dimiliki oleh mesin. Menggunakan data yang ditinggalkan setiap pengguna, mesin bisa secara otomatis melayani pengguna dengan cukup memberikan informasi sesuai                                                              Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar makna yang terkandung dalam teks itu sendiri, seperti bungkus, bentuk, materiil, dan lain sebagainya, sedangkan unsur intrinsik adalah apa yang inheren terkandung dalam teks. 8 Mesin (dalam bentuk program komputer) dikatakan ‘learning’ dari suatu pengalaman E terhadap suatu bentuk pekerjaan T dengan performa P, jika performa mesin tersebut terhadap pekerjaan T, yang diukur dengan P, bertambah, seiring dengan pengalaman E. (Definsi machine learning oleh Tom Michael Mitchell [6]) 7 10