Bluebird - Mutiarabiru Mutiarabiru Magazine - September 2018 | Seite 65
Insight
S
eperti apakah pengemudi teladan itu?
Apakah mereka yang pandai memahami
seluk-beluk jalan dan berbicara santun
kepada penumpang? Bagi penumpang,
kriteria pengemudi yang baik bisa amat
subjektif, tergantung preferensi masing-
masing. Namun di Blue Bird, pengemudi yang
baik itu bisa ditentukan secara sistematis,
berdasarkan parameter yang menjadi ciri
khas perusahaan.
Di Blue Bird, parameter ini diterapkan sejak
pengemudi bergabung dengan perusahaan,
ditanamkan sejak awal, yaitu sejak proses
perekrutan pengemudi hingga proses
pelatihan yang terstruktur.
Ketika mereka telah menjadi pengemudi,
parameter ini terus-menerus dinilai dan diukur,
kemudian ditingkatkan jika terdapat bagian-
bagian yang dianggap masih lemah. Dengan
kata lain, hampir semua pengemudi Blue Bird
adalah pengemudi yang baik, berdasarkan
parameter perusahaan.
demi mengangkat citra provinsi mereka.
Karena Blue Bird dikenal sebagai taksi dengan
layanan profesional,” ujar Dian Kusdiana, Staf
Koordinator Operasi (SKO) Kantor Pusat
Blue Bird.
Lalu, bagaimana cara menjaring pengemudi
terbaik? Untuk itu, Blue Bird secara rutin
menyelenggarakan pemilihan pengemudi
teladan yang dilaksanakan di perusahaan
setiap tiga bulan dan juga pengemudi teladan
tahunan. Para pengemudi kemudian akan
mengikuti seleksi pengemudi teladan tingkat
kota, provinsi dan nasional, yaitu Abdi Yasa
Teladan. Seluruh pengemudi Blue Bird yang
tersebar di 16 provinsi ikut serta dalam proses
seleksi untuk dikirim ke ajang kompetisi
transportasi ini.
Best of the Best
Lalu, bagaimana menjaring pengemudi
terbaik dari sekian banyak pengemudi
baik? Secara alamiah, menurut Dian, bisa
didapat dengan mudah. Misalnya dengan
menunjuk seorang pengemudi mengetuai
sebuah kelompok (ketua grup atau pembina)
“Pengemudi leader biasanya sudah memenuhi
syarat. Umumnya mereka adalah pengemudi
berkonduite baik dilihat dari hari operasi
dan penghasilan yang baik,” ujar Dian
yang telah lama berkontribusi pada proses
kaderisasi pengemudi teladan di lingkungan
Blue Bird Group.
Abdi Yasa Teladan merupakan ajang strategis
di industri transportasi Indonesia. Ajang
tahunan ini menjaring pengemudi terbaik
dari tingkat kota, kabupaten, provinsi, sampai
akhirnya ke tingkat nasional. Setiap tahunnya,
puluhan pengemudi Blue Bird yang terpilih
dari seluruh provinsi diikutsertakan dalam
ajang penghargaan di tingkat nasional.
Ajang tahunan ini diadakan dalam rangka
memperingati Hari Perhubungan Nasional
yang dihadiri Menteri Perhubungan
Republik Indonesia.
Namun, menurut Dian, belum tentu semua
setuju untuk ikut serta. “Semua akan kembali
kepada pengemudi. Ada juga yang memilih
narik taksi saja karena tidak mau ketinggalan
penghasilan. Walaupun bagi yang ikut serta
akan diganti dengan kompensasi nilai tertentu
dari perusahaan,” lanjut Dian.
Acara ini diikuti oleh beragam tipe pengemudi
transportasi publik, mulai dari pengemudi
angkot, angkutan umum dalam provinsi,
angkutan umum antar-provinsi, bus
pariwisata dan juga taksi. Blue Bird merupakan
perusahaan taksi yang selalu dipercaya untuk
mengikuti ajang ini, dan selalu meraih prestasi
setiap tahunnya, termasuk Juara Pertama
Pengemudi Teladan Tingkat Nasional pada
2009, 2012, dan 2016.
“Alhamdulillah Blue Bird bukan saja diundang,
tapi juga senantiasa diharapkan menang di
tingkat provinsi oleh masing-masing Dishub
SELECTOR | Agus Makmun (atas) dan Dian
Kusdiana (bawah) bertugas menyeleksi
pengemudi terbaik.
Bagi pengemudi yang siap berkompetisi
mulai tingkat provinsi, mereka harus
mengikuti proses seleksi. Secara umum
mereka akan melewati tiga tahap, yaitu
tes tulis, tes praktik, dan tes psikologi.
Kemudian akan ditutup dengan wawancara
di bagian akhir. Pengemudi terbaik tingkat
provinsi akan diikutsertakan ke tingkat
nasional, dan akan mengulang proses
seleksi serupa dengan persaingan yang
lebih ketat.
Mutiara Biru
63