Going Places
Kampung Batik
Penuh Warna
Di Kampung Batik, wisatawan tak hanya
berbelanja suvenir batik di rumah-rumah
yang merangkap toko. Lebih dari itu,
wisatawan juga bisa berfoto dengan latar
belakang mural dan lukisan di dinding
rumah maupun pagar. Gambar-gambarnya
terhias penuh warna dan atraktif,
menampilkan berbagai motif batik dari
Semarangan, cerita pewayangan, sampai
legenda asal-usul kota bertajuk Adeging
Kutha Semarang. Kehadiran Kampung Batik
menandai pertumbuhan industri batik
pesisiran khas Semarang yang bergeliat
sejak abad ke-18. Kampung Batik sempat
mengalami keterpurukan, terutama saat
krisis moneter pada 1998. Namun itu tak
menyurutkan kekhasannya: motif asam
serta flora dan fauna. Selain memborong
kain, baju, dan suvenir batik, wisatawan
juga bisa mengikuti kursus membatik,
dilanjutkan mengunjungi Kampoeng
Djadoel yang masih satu area.
Sekitar 10 menit dari Kota Lama
Hotel Louis Kienne
Lokasi Strategis
Di antara kota-kota besar di Indonesia,
Semarang menjadi kota pertama cabang
Louis Kienne, jaringan hotel bintang 4 dari
Ariva Hospitality yang berbasis di Singapura.
Tak hanya satu, melainkan tiga cabang yang
tersebar di Jalan Pemuda, Jalan Pandanaran,
dan Jalan Ahmad Yani, Simpang Lima. Selain
lokasi strategis, salah satu keunggulan
hotel ini adalah kolam renang serta ruang
kebugaran yang menempati lantai teratas,
memperlihatkan panorama Kota Semarang.
Ketiga cabang Louis Kienne sama-sama
mengusung desain interior modern-chic
yang menawan. Ketiganya juga sama-sama
memiliki kelebihan dari segi lokasi. Louis
Kienne Simpang Lima hanya selemparan batu
dari alun-alun dan pusat perbelanjaan. Louis
Kienne Pandanaran berjarak 3,5 kilometer
dari Bandar Udara Internasional Ahmad Yani.
Louis Kienne Pemuda juga berada tak jauh
dari bandar udara dan pusat perbelanjaan,
Paragon Mall.
30–40 menit dari Bandar Udara Internasional
Ahmad Yani
48
Mutiara Biru