Behind the Wheel
Garda Depan
Seleksi Pengemudi
Kecakapan para pengemudi Bluebird tak lepas dari andil para penyeleksi
atau tester di pool. Merekalah yang menggawangi garda depan tahap
awal penyeleksian sebelum mengikuti pelatihan.
menemui kawan-kawan pengemudi yang masih
menganggur dan tertarik bergabung dengan
Bluebird. Dwi dan timnya berupaya sebaik
mungkin untuk menemukan calon pelamar
yang sesuai kriteria dan kelak dapat diandalkan
sebagai pengemudi taksi Bluebird.
Di luar tugas penyeleksian dan perekrutan, Dwi
dan Puad juga melaksanakan retensi, yang salah
satu tujuannya menahan pengemudi agar tidak
lekas patah arang dan mengundurkan diri. Untuk
itu, mereka mengadakan Saturday Morning,
semacam Focus Group Discussion (FGD) yang
dihadiri para pengemudi baru (satu bulan
masa kerja) untuk menampung curhatan dan
memberikan solusi.
J
auh sebelum calon pengemudi taksi
Bluebird mengikuti pelatihan di Training
Center—salah satunya di Cawang, Jakarta
Timur, terlebih dahulu mereka mengikuti
tahap awal penyeleksian di pool. Tahapannya
meliputi pengisian formulir yang dilengkapi
berkas-berkas kartu identitas dan ijazah;
wawancara, tes kesehatan, tes rambu
lalu lintas, dan tes mengemudi.
“Selain itu, di tahap awal penyeleksian
jaman now, kami juga mengetes penguasaan
aplikasi pada ponsel—Android,” kata Dwi
Nofiana, tim penyeleksi (tester) di pool Buncit,
Jakarta Selatan. “Karena jika kelak diterima
sebagai pengemudi taksi Bluebird, ia akan
menggunakan aplikasi Android, terutama untuk
menerima order taksi, mengecek rute, dan
melakukan komunikasi dengan staf Bluebird.”
poin pentingnya saja, karena bagaimanapun si
pelamar perlu beradaptasi.” Lowongan pekerjaan
sebagai pengemudi taksi Bluebird terbuka
bagi pria dan wanita berusia 23–55 tahun.
Selain sehat jasmani dan rohani, tester juga
menetapkan syarat mutlak bagi si pelamar dari
segi fisik: tidak bertato (termasuk bekas tato)
dan bertindik.
Tahap awal penyeleksian pengemudi taksi
Bluebird diadakan pada Senin hingga Sabtu, jam
kerja, kecuali hari libur nasional. Setiap bulan,
menurut Dwi, pool Buncit menerima ratusan
pelamar. Namun hanya separuh saja yang lulus,
untuk selanjutnya dinyatakan layak mengikuti
pelatihan. Rata-rata pelamar mengalami
kegagalan saat tes mengemudi di jalanan
dengan didampingi tester.
Di tahap awal penyeleksian ini, si pelamar juga
mendapatkan gambaran mengenai profil
perusahaan Bluebird Group dari tester, mulai
latar belakang sampai cara kerja. “Untuk mengantisipasi kecelakan lalu lintas atau
laka, tentu saja kami mencari pengemudi yang
benar-benar mahir mengemudikan kendaraan.
Sebab jika terjadi laka, perusahaan merugi,
begitu juga para pengemudi,” kata Dwi.
“Memasuki dunia baru, apalagi jika si pelamar
belum pernah bekerja di perusahaan taksi, maka
kami memberikan gambaran, sekadar poin- Selain penyeleksian, tester juga melakukan
perekrutan. Biasanya Dwi dan rekan sesama
tester, Puad Dudin, turun ke lapangan untuk
“Kami juga menjelaskan kepada para
pengemudi junior mengenai dampak komplain
dari penumpang, dan cara menghadapinya,”
kata Dwi. “Yang jelas, kami tidak judging
pengemudi baru. Sebaliknya, kami memberikan
motivasi, tuntunan, dan solusi agar mereka
makin optimistis. Tidak hanya sebatas Saturday
Morning, kapan pun mereka bisa melapor
kepada tester dan pembina.”
Dwi dan Puad yang berlatar ilmu manajemen
dan ekonomi mengaku bisa menjalani tugasnya
sebagai tester dengan baik.”Senang jadi tester
karena bisa ketemu banyak orang dengan
karakter berbeda dan mempunyai banyak cerita
serta pengalaman baru setiap saat,” ujar Dwi.
Meski begitu, tugas tester dapat dijalani dengan
baik. Dwi dan Puad sepakat, tugas sebagai tester
menyenangkan. “Bertemu banyak orang, dapat
banyak cerita, itu yang paling seru!” kata Dwi.
LINI DEPAN | Para tester berdiri di lini
depan memilih calon-calon pengemudi
Bluebird.
Mutiara Biru
65