Indonesian Signature
Karisma Parang
Diinisiasi oleh
Panembahan Senopati,
digemari oleh Presiden
Jokowi. Batik Parang
punya sejarah
yang panjang.
A
pa sesungguhnya yang
disebut “batik asli”? Ada
banyak versi jawaban
untuk pertanyaan itu. Salah satu
jawaban yang dianggap paling
sahih adalah “Batik Parang”. Batik
klasik ini diklaim sebagai “batik
asli Indonesia” karena pertama
kali diciptakan dari lingkungan
Keraton Mataram Kertasura
(Solo), sekitar tahun 1600jauh
sebelum Indonesia sebagai
sebuah negara terbentuk.
Jika negara lain mengakui ini
sebagai batik asli mereka, secara
geopolitik itu bisa dibantah.
Batik Parang adalah batik tertua
di wilayah Indonesia, dibuat
dengan motif bidang-bidang
menurun (diagonal) seperti
lereng. “Parang” itu sendiri diambil
dari kata “pereng” yang bermakna
‘lereng’. Batik Parang pada
awalnya sangat dekat dengan
kehidupan para raja.
Batik Parang memang sarat akan
muatan fi losofi s, sesuai dengan
motifnya masing-masing. Motif
Parang Klitik menggambarkan
pola parang dengan stilasi
yang halus, merepresentasikan
feminisme, karena itu dulunya
biasa disandang para putri raja.
Batik Parang pada mulanya hanya
dikenakan oleh keluarga kerajaan,
namun seiring perkembangan
zaman menjadi batik yang
amat merakyat.
Di era sekarang, Batik Parang
seperti kembali “naik kelas”,
dengan produksi mewah yang
dijual di segmen kalangan atas.
Batik Parang yang betul-betul
klasik bahkan menjadi
collectible item yang banyak
diburu kolektor. Joko Widodo
adalah warga Solo yang
menggemari Batik Parang jauh
sebelum menjadi presiden, di
mana beliau sekarang sering
mengenakan Batik Parang di
sejumlah acara kenegaraan.
BUTIK BATIK
House of Danar Hadi
Sebuah butik batik milik Santosa
Dullah, seorang pembatik dan
pengusaha yang terkenal dengan
brand “Danar Hadi” diambil dari
nama istrinya, Danarsih Hadipriyono.
Jl. Gajah Mada No. 186
Semarang, Jawa Tengah
Tel. (024) 8317445
Lokasi ini dapat ditempuh
menggunakan taksi sekitar 12 menit
dari Lawang Sewu.
Konon Panembahan Senopati,
Raja pertama Kesultanan
Mataram, mendapat inspirasi
motif Batik Parang Rusak dari hasil
pertapaannya di Pantai Selatan.
Motif ini menggambarkan ombak
yang tak pernah menyerah
menghantam karang, dimaknai
sebagai perjuangan hidup
yang konsisten melawan
kejahatan, baik yang ada
di luar maupun di dalam diri,
sampai akhirnya manusia
menjadi bijak.
76
Mutiara Biru