Bluebird - Mutiarabiru Mutiarabiru Magazine - Juni 2018 | Page 67

Behind the Wheel Dari Keluhan Jadi Pujian Para staf di divisi Customer Response Center bekerja cepat untuk mengubah complaint menjadi compliment. aduan dan komplain yang disampaikan pelanggan melalui medium berbeda. Untuk komplain melalui call center, telepon, dan e-mail masing-masing ditangani oleh enam orang staf. Sementara untuk media sosial (Facebook, Twitter, Instagram) dan aplikasi My Blue Bird ditangani 4 orang staf. Ada pula lima staf superior yang bertindak sebagai supervisor staf CRC level satu dan dua. Hermawan menjelaskan bahwa semua aduan dan komplain yang disampaikan pelanggan dari medium mana pun akan didokumentasikan dengan ticketing system. Di setiap tiket tercatat aduan dan komplain, kategori, serta penyelesaiannya. Kasus yang dialami pelanggan VIP—Silver Bird dan Golden Bird—harus dapat diselesaikan staf CRC dan staf pool minimal 2x24 jam. A duan dan keluhan dari para pelanggan tak ubahnya makanan sehari-hari bagi Sri Purwati dan rekan-rekannya yang menjalani pekerjaan sebagai staf operator Customer Response Center (CRC) Blue Bird Group. Ia tidak memungkiri kadang terbawa emosi menghadapi pelanggan yang meledak-ledak saat menyampaikan keluhan. Namun pengalaman kerja 17 tahun mengajarinya bersabar. “Ibarat petugas pemadam kebakaran, kami meredam amarah pelanggan yang banyak tuntutan, untuk selanjutnya memberikan solusi dalam menyelesaikan keluhan atau masalah. Sebab tujuan kami mengubah komplain menjadi pujian,” kata Sri. Selaku operator senior, Sri tak jarang memberikan saran untuk operator junior supaya tidak terbawa perasaan, alias baper. “Kita memang tumpahan kekesalan dan amarah pelanggan. Tapi itu semua bukan ditujukan ke kita. Jadi tidak usah diambil hati. Sebaliknya, kita harus berbesar hati. Untuk itu, operator junior perlu banyak belajar menahan diri agar tidak terpancing emosi.” Pernyataan Sri tersebut dibenarkan oleh Hermawan, selaku Service Manager Blue Bird Group. “CRC memang sumber aduan dan komplain, maka stafnya harus bisa mengendalikan emosi. Jangan bersikap defensif, sebab kalau sama-sama emosi nanti bisa repot. Tugas staf CRC menenangkan pelanggan, meyakinkan mereka bahwa masalah akan ditindaklanjuti dan segera diselesaikan.” Hermawan memaparkan tentang mekanisme komplain. “Aduan dan komplain bisa disampaikan oleh dua sumber: eksternal maupun internal. Eksternal itu dari pelanggan, dan internal dari karyawan Blue Bird Group. Tidak sebatas pengemudi taksi saja, tapi siapa pun yang melihat sesuatu berjalan tidak sesuai Standard Operating Procedure atau SOP, wajib melapor ke operator.” Hermawan bertugas membantu staf CRC yang berjumlah 22 orang dalam menangani kasus, terutama yang tidak bisa diselesaikan oleh staf CRC bersama staf pool. Tim CRC terdiri atas beberapa bagian, masing-masing menangani Setiap langkah atau proses yang ditempuh staf CRC dicatat di tiket (sistem), dari probing (menggali informasi atau menginvestigasi), mengontak pool atau pengemudi untuk cross checking, hingga menyelesaikan masalah dalam batas waktu tertentu. Dalam hal ini, CRC level dua bertindak sebagai pengawas yang mengecek benar atau tidaknya data di tiket yang didokumentasikan oleh staf CRC. Kini, masih menurut Hermawan, dengan adanya medium baru media sosial dan aplikasi My Blue Bird, jumlah aduan dan komplain kurang lebih sama, hanya cara penyampaiannya yang berbeda. Semisal pelanggan mengadu via Twitter, staf CRC akan menindaklanjuti melalui direct message atau DM, bukan di wall. Lalu, dilanjutkan via telepon. “Bagaimanapun, kami wajib mengobati kekecewaan pelanggan, agar seterusnya mereka tetap loyal, menggunakan armada Blue Bird,” ujar Hermawan menggarisbawahi inti pekerjaan tim CRC. TAHAN KELUHAN | Setiap staf CRC harus tahan keluhan dan mampu menyejukkan pelanggan. Mutiara Biru 65