Bluebird - Mutiarabiru Mutiarabiru Magazine - July 2018 | Page 65

Insight S elain taksi Blue Bird yang berwarna biru dan Silver Bird yang berwarna hitam, Blue Bird Group juga mengoperasikan Golden Bird. Taksi yang satu ini jarang disebut sebagai “taksi”, lebih sering dikategorikan sebagai rent car dengan bermacam varian mobil: dari Toyota Avanza sampai Mercedes-Benz. Golden Bird beroperasi sesuai warna asli mobil dan tidak berpelat kuning. Meski fungsinya serupa dengan taksi, Golden Bird beroperasi seperti mobil pribadi bagi setiap pelanggan. Cikal bakal Golden Bird sebenarnya sudah ada sebelum Blue Bird berdiri. Seperti yang sering dikisahkan, Blue Bird dimulai dari dua unit mobil berpelat hitam, tanpa nama, bahkan ketika itu sering disebut “taksi gelap”. Kedua unit taksi itu digunakan untuk mengantar dan menjemput penumpang, khususnya dari kalangan yang menginginkan privilege. Taksi ini melayani penumpang secara baik, sehingga penumpang merasa seperti berada di dalam mobil sendiri yang dikemudikan oleh pengemudi pribadi. Esensi pelayanan seperti itulah yang kemudian berkembang menjadi Blue Bird, Silver Bird dan Golden Bird. Lebih khusus lagi, layanan privilege itu berkembang pada Golden Bird. Sebab dengan menggunakan Golden Bird, penumpang tidak merasa berada di dalam taksi yang umum. Apalagi dengan layanan mobil premium seperti Mercedes, Camry atau Alphard, customer akan merasa seperti berada di dalam mobil sendiri, dan bisa bebas menentukan perjalanan tanpa harus terikat dengan hitungan argometer. Lebih khusus lagi, layanan privilege itu berkembang pada Golden Bird. Sebab dengan menggunakan Golden Bird, penumpang tidak merasa berada di dalam taksi yang umum. Di tahun 2018 ini, armada Golden Bird sudah berkembang hingga mencapai kurang lebih 800 unit mobil, tersebar di kota-kota besar seperti Medan, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Manado dan Makassar. Selain penumpang individual yang biasanya bepergian untuk wisata, Golden Bird banyak melayani korporasi besar, khususnya di Jakarta. Beberapa client besarnya adalah Sampoerna, Garuda First Class, McKinsey, dan Facebook Indonesia selain bank-bank seperti Mandiri, OCBC dan CIMB. Layanan Keemasan Selain untuk korporasi besar, Golden Bird juga banyak tersedia di hotel-hotel bintang lima dan bintang empat, lalu sebagian juga di bintang tiga. Di hotel-hotel itu, tipe armada disesuaikan dengan segmen masing-masing hotel. Umumnya Golden Bird digunakan untuk mengantar tamu hotel dari bandara ke hotel dan sebaliknya. Seperti Blue Bird dan Silver Bird, unit-unit Golden Bird banyak parkir di dalam hotel dan siap mengantar tamu-tamu hotel yang menginginkan layanan taksi ultima. “Dari segi layanan, secara umum Golden Bird melayani penumpang sama seperti Blue Bird dan Silver Bird. Tapi di Golden Bird, kita tambahkan pengetahuan khusus bagi para pengemudi, seperti bahasa Inggris dan pengetahuan mereka mengenai tempat-tempat yang sering ditanyakan penumpang sesuai kota masing-masing, terutama tempat-tempat wisata,” ujar Maria Lihawa, Vice President Central Operation yang membawahi operasional Golden Bird. Golden Bird juga tersedia di bandara-bandara utama di Indonesia, memberi pilihan layanan terbaik bagi penumpang yang tidak ingin menunggu lama di baris antrean taksi reguler. Di Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai Bali, tersedia Golden Bird Lounge di mana penumpang yang baru turun dari pesawat bisa memesan Golden Bird dalam suasana nyaman, kemudian dalam hitungan waktu yang tidak terlalu lama unit mobil Golden Bird akan tersedia bagi mereka dan siap melayani sesuai destinasi yang dituju. PRIVASI | Di Golden Bird, privasi adalah aspek utama yang membuatnya spesial. Menurut Maria, inilah yang membedakan Golden Bird dengan layanan rent car pada umumnya. “Di Golden Bird, yang kami utamakan adalah pengalaman berkendara bersama kami. Bukan sekadar menyediakan mobil dan pengemudi, tapi juga memberi pengalaman yang nyaman bagi penumpang sejak reservasi, kemudian sepanjang perjalanan, sampai tiba di tujuan,” ujar Maria yang memulai kariernya di Blue Bird 20 tahun lalu sebagai staf operasional di Bandara Soekarno-Hatta. Mutiara Biru 63