Indonesian Signature
Silsilah Sasirangan
Secara nonformal
disebut sebagai
“batik Banjar”,
Sasirangan adalah
produk budaya suku asli
Kalimantan Selatan.
J
ika di tanah Jawa ada
batik, maka di Kalimantan
Selatan ada Sasirangan. Kain
berbagai corak ini merupakan
produk busana suku Banjar
asli, yang sejarahnya dimulai
sejak Kesultanan Banjar
berdiri (1520). Konon kain ini
merupakan hasil reka cipta Patih
Lambung Mangkurat, orang
yang meletakkan cikal bakal
Kesultanan Banjar, setelah
40 hari bertapa.
Banyak yang meyakini kekuatan
magis di balik penciptaan
aslinya. Dalam pertapaannya,
Sang Patih dikisahkan bertemu
dengan seorang putri yang minta
dibuatkan istana dalam semalam,
dan selembar kain yang terbuat
dari tumbuh-tumbuhan. Kain
itu terlihat ditenun dan dicelup
ke dalam air pewarna, dan harus
dikerjakan oleh 40 gadis. Dari
cerita seperti itulah Sasirangan
dipercaya terbentuk.
Sekarang, tentu saja aspek
magis dari Sasirangan sudah
jauh berkurang. Secara teknis,
Sasirangan adalah kain biasa,
yang didapat dari proses
pewarnaan menggunakan bahan
perintang seperti tali dan benang,
dengan menggunakan teknik
jahitan, menghasilkan bermacam
motif khas. Sejauh ini sudah
ada 16 motif Sasirangan yang
telah diakui dalam Hak Kekayaan
Intelektual (HAKI) Kementerian
Hukum dan HAM.
Kini Sasirangan dikenal
sebagai “batik Banjar” yang
dibawa pulang oleh wisatawan
sebagai oleh-oleh khas
Kalimantan Selatan. Fungsinya
lebih banyak digunakan sebagai
fashion, dalam berbagai bentuk
busana, dari baju pernikahan
pengantin pria dan wanita
sampai baju kemeja untuk
kerja. Pegawai Negeri Sipil
di Pemerintahan Daerah
Banjarmasin wajib mengenakan
baju berbahan Sasirangan ini
setiap hari Kamis—sebagai
kebanggaan mereka terhadap
indentifikasi budaya Banjar.
GALERI KAIN
UKM Gallery
Berbagai produk kain Nusantara
tersedia di bagian UKM Gallery, di
dalam Gedung SME Tower, termasuk
kain Sasirangan Banjar di gerai
Kalimantan Selatan.
SME TOWER, LT. 6 KAV. 94
Jl. Gatot Soebroto
Jakarta Selatan
Tel. (021) 2753 5400
Lokasi ini dapat ditempuh
menggunakan taksi sekitar 20 menit
dari Pacific Place Mall.
Terlepas dari mitos dan legenda,
secara faktual Sasirangan adalah
pakaian sehari-hari suku asli
Banjar sejak dulu kala. Para
pria mengenakannya sebagai
laung—penutup kepala—dan
kadang berfungsi seperti ikat
pinggang. Sementara para wanita
mengenakannya sebagai kemben
yang menutup separuh tubuh
mereka. Dalam tradisi dulu, kain
Sasirangan juga sering digunakan
sebagai medium bagi para “orang
pintar” (atau semacam dukun)
dalam ritual pengobatan.
76
Mutiara Biru