Bluebird - Mutiarabiru Mutiarabiru Magazine - Januari 2018 | Page 78

Indonesian Signature Badik Bugis Selain berfungsi sebagai senjata, badik juga berperan sebagai simbol identitas sosial dan bersifat magis. T idak terlampau panjang seperti pedang, tapi badik punya fungsi yang sama di medan perang. Tajam dan berbahaya. Di masa perang melawan Belanda, badik menjadi senjata khas pejuang di Sulawesi, khususnya dari etnis Bugis di Makassar dan sekitarnya. Ada banyak varian motif dan bentuk dari pisau panjang yang oleh orang asing sering disebut “butterfly knife” ini, mencoba mengaitkannya dengan bentuk yang nyaris serupa dengan senjata tradisional di Tionghoa dan Filipina. Sebagai sebuah produk budaya, badik Bugis dibuat bukan hanya untuk perang. Seperti senjata keris di Jawa, badik juga berfungsi sebagai perlambang status sosial. Tidak hanya tajam dan berbahaya, tapi juga sakral dan berwibawa. Badik bisa mencerminkan identitas seseorang. Badik-badik dari jenis tertentu dianggap bertuah, dan pemiliknya bisa diasosiasikan dengan derajat sosial yang lebih tinggi atau latar ekonomi yang lebih makmur di tengah masyarakat. Badik dari tipe Kawali Lagemme Silampa memiliki motif berupa urat yang membentang dari hulu sampai ke ujung mata pisaunya. Badik tipe ini dipercaya bisa membawa keselamatan dan kesejahteraan bagi keluarga pemilik. Sementara badik Kawali Latenriwale memiliki motif berupa bulatan oval pada bagian ujungnya, dipercaya dapat membawa sifat pantang mundur bagi pemiliknya. Adapun beberapa badik dari tipe lain justru dipercaya akan membawa nasib buruk bagi pemiliknya. Di masa sekarang, badik juga masih digunakan sebagai alat sehari-hari untuk memotong tanaman atau hewan. Badik pun terus diproduksi untuk kegiatan masyarakat agraria di desa-desa di Sulawesi Selatan. Senjata khas ini juga diproduksi sebagai cendera mata, tersedia di berbagai art shop di Kota Makassar, dijual dengan harga yang tidak terlampau mahal dan tidak mengandung kekuatan magis. Toko Kerajinan Unggul Art Shop Jl. Pattimura, Pasar Baru Lt. 1 Bulo Gading, Makassar Tel. (0411) 312240 Lokasi ini dapat ditempuh menggunakan taksi sekitar 15 menit dari Trans Studio Makassar. Seperti banyak senjata khas di tanah Nusantara lainnya, badik juga terkait dengan kepercayaan dan bersifat magis. Karena itu, dalam sistem masyarakat tradisional, badik diperlakukan seperti pusaka, yang sering kali dipercaya memiliki “isi” secara gaib dan dapat memengaruhi hidup pemiliknya. Ada sistem pemaknaan tertentu di balik bentuk dan pamor sebuah badik, yang bisa membawa kemakmuran, atau kesialan. Secara tradisional dikenal bermacam jenis badik dan kepercayaan yang melatarinya. 76 Mutiara Biru