Bluebird - Mutiarabiru Mutiarabiru Magazine - Januari 2018 | Page 65

Insight D unia bisnis terus bergerak dinamis. Segala sesuatu, termasuk market, terus berkembang dan berubah, begitu pula kompetisi di dalamnya. Dalam urusan servis, sesuatu yang mendapat predikat “terbaik” pada masa lalu belum tentu layak disebut “terbaik” pada era sekarang. Untuk itulah Blue Bird Group, sebagai perusahaan yang bergerak di area servis terus mengkaji bentuk layanan yang tepat dan relevan, sesuai ekspektasi pelanggan. Ini penting, mengingat servis telah menjadi denyut nadi Blue Bird sejak awal beroperasi 45 tahun lalu. Di tengah dinamika pasar yang terus berubah dan kompetisi yang makin ketat, Indri menegaskan, “Blue Bird harus menjadi yang terbaik di area servis.” “Sejak awal 2017, sekitar Februari, Blue Bird mencanangkan proyek service culture untuk mengetahui apa yang harus kami lakukan lebih baik di area servis mengingat ekspektasi market terhadap tingkat servis terus berkembang,” kata Indrijati Rahayoeningtyas, Human Resource Director Blue Bird Group Holding. Indri memaparkan bahwa pelanggan tetap loyal untuk menggunakan kembali layanan Blue Bird lantaran servis yang diberikan sesuai dengan harapan mereka. Di tengah dinamika market yang terus berubah dan kompetisi yang makin ketat, Indri menegaskan, “Blue Bird harus menjadi yang terbaik di area servis.” Dengan moto service culture, kami menyediakan layanan yang ANDAL; Aman, Nyaman, Mudah dan Personalised yang diharapkan agar pelanggan lama tetap loyal dan pelanggan baru pun berdatangan. Salah satu bentuk review yang dilakukan untuk mengetahui keinginan dan harapan pelanggan terhadap Blue Bird adalah dengan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama pelanggan yang dikoordinasi oleh tim Marketing. Tentu saja harapan pelanggan tidak serta merta diaplikasikan oleh tim, melainkan diterjemahkan terlebih dahulu ke dalam tingkat kepuasan pelanggan, yaitu tingkat kepuasan Basic, Expected, Desire dan Unexpected, disingkat BEDU.  seputar jalanan atau pemahaman peta. Lalu Mudah, yaitu cepat dan tepat waktu kedatangan, dan Personalised, penyediaan fasilitas ekstra di kabin taksi, semacam charger, akses Wi-Fi, dan lain-lain.  Agen Perubahan Dalam menjalankan servis culture, Indri dan tim dibantu oleh para service champion sebagai change agent dalam penerapan servis di area kerjanya, baik di pool maupun outlet di seluruh Indonesia. Saat ini ada sekitar 450 orang yang sudah diseleksi dan dibekali pelatihan sebagai Service Champion. “Merekalah agen perubahan dalam perbaikan layanan Blue Bird,” kata Indri.  Untuk mengetahui seberapa jauh implementasi service culture, Indri bersama tim melakukan assessment dan survei. Survei dilakukan dengan mewawancara via telepon kepada pelanggan yang baru saja memakai layanan Blue Bird dan ada kalanya tim berperan sebagai mystery shopper, yaitu berpura-pura sebagai pelanggan.  BUDAYA | Di Blue Bird, layanan prima sudah menjadi budaya perusahaan yang diatur dan dijaga dengan baik. Hasil assessment kemudian dikelompokkan dalam kolom berbeda warna: merah, kuning, hijau. Tim pool/outlet yang mendapat “rapor” merah akan mendapat pendampingan dari tim pusat agar kinerja dan penerapan service culture menjadi lebih baik, sehingga “naik kelas” ke kolom kuning atau bahkan langsung hijau. Ke depannya tim yang mendapat “rapor” hijau akan mendapat apresiasi dan Indri juga menyarankan setiap timnya membuat Wall of Pemilahan tingkat kepuasan pelanggan tersebut memberikan pemahaman bahwa ada servis yang bersifat hygine/mandatory dan ada yang bersifat delighting atau menyenangkan apabila dilakukan. Hasil review kemudian didokumentasikan sebagai pedoman layanan atau Service Blueprint yang disusun untuk setiap service area/Service Touch Point (STP) yang berbeda. Blue Bird mengidentifikasi adanya 10 STP di seluruh proses operasi mulai dari pelanggan memesan layanan Blue Bird sampai dengan pelanggan sampai ke tujuan dan menerima bukti pembayaran, termasuk juga apabila ada keluhan atas layanan yang diberikan.  Indri mencontohkan bentuk servis yang dilakukan pengemudi, antara lain meliputi Aman, yaitu kedisiplinan memakai seragam, kemudian Nyaman, yaitu armada dan pengemudi bersih tidak berbau, pengetahuan Mutiara Biru 63