Bluebird - Mutiarabiru Mutiarabiru Magazine - Januari 2018 | Page 48

Going Places Asia Mega Mas Little China Di Medan, orang Indonesia keturunan Tionghoa bukanlah kelompok yang berjumlah kecil. Tjong A Fie telah berjasa memberi sentuhan bisnis dan politis pada Kota Medan, sehingga kebinekaan dirayakan sebagai suatu kedewasaan berbudaya sampai hari ini. Jika mampir ke “Little China” di Asia Mega Mas Medan, kita bisa lihat kebinekaan ini dirayakan dalam sajian kuliner. Beragam masakan, tentu saja didominasi masakan khas China, dapat dinikmati selain masakan dari budaya lainnya seperti Ayam Penyet Surabaya, Sate Padang, Tahu Pong Semarang, dan Nasi Goreng Bombay. Dulunya area ini hanyalah sebuah wilayah perumahan, kemudian berkembang pesat sebagai salah satu pusat kuliner. 20 menit dari Rumah Tjong A Fie Rumah Tjong A Fie New Indigenous Meski namanya tidak terdengar membumi, Tjong A Fie adalah figur yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah modern Kota Medan. Pria kelahiran Tiongkok yang bermigrasi ke Medan di tahun 1875 ini telah memberi pengaruh kuat pada lokalitas Medan yang kita lihat hari ini. Rumahnya kini sudah berubah fungsi jadi museum, terbuka bagi wisatawan dengan tiket seharga 5 menit dari Stasiun Kereta Api Medan 46 Mutiara Biru Rp35.000. Di dalamnya masih tersimpan furnitur asli dari Tionghoa yang dibiarkan terpapar seadanya seperti pada masa hidup Tjong A Fie. Di halaman depan, terdapat sebongkah batu bertuliskan, “Di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung,” dalam bahasa Inggris. Ini adalah sebuah pepatah khas yang amat membumi di tanah Sumatra.