Going Places
Asia Mega Mas
Little China
Di Medan, orang Indonesia
keturunan Tionghoa bukanlah
kelompok yang berjumlah kecil.
Tjong A Fie telah berjasa memberi
sentuhan bisnis dan politis
pada Kota Medan, sehingga
kebinekaan dirayakan sebagai
suatu kedewasaan berbudaya
sampai hari ini. Jika mampir ke
“Little China” di Asia Mega Mas
Medan, kita bisa lihat kebinekaan
ini dirayakan dalam sajian kuliner.
Beragam masakan, tentu saja
didominasi masakan khas China,
dapat dinikmati selain masakan
dari budaya lainnya seperti
Ayam Penyet Surabaya, Sate
Padang, Tahu Pong Semarang,
dan Nasi Goreng Bombay.
Dulunya area ini hanyalah sebuah
wilayah perumahan, kemudian
berkembang pesat sebagai salah
satu pusat kuliner.
20 menit dari Rumah Tjong A Fie
Rumah Tjong A Fie
New Indigenous
Meski namanya tidak terdengar
membumi, Tjong A Fie adalah figur
yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah
modern Kota Medan. Pria kelahiran
Tiongkok yang bermigrasi ke Medan di
tahun 1875 ini telah memberi pengaruh
kuat pada lokalitas Medan yang kita
lihat hari ini. Rumahnya kini sudah
berubah fungsi jadi museum, terbuka
bagi wisatawan dengan tiket seharga
5 menit dari Stasiun Kereta Api Medan
46
Mutiara Biru
Rp35.000. Di dalamnya masih
tersimpan furnitur asli dari Tionghoa
yang dibiarkan terpapar seadanya
seperti pada masa hidup Tjong A Fie.
Di halaman depan, terdapat sebongkah
batu bertuliskan, “Di mana bumi dipijak,
di sana langit dijunjung,” dalam
bahasa Inggris. Ini adalah sebuah
pepatah khas yang amat membumi
di tanah Sumatra.