Behind the Wheel
The Tour
Planner
Program Big Bird Jalan-jalan banyak diatur melalui kanal media sosial. Seorang
tour planner memastikan semuanya berjalan lancar dan menyenangkan.
komunitas. “Banyak juga ibu-ibu lansia.
Mereka melakukan trip untuk killing time.
Dalam sebulan, bisa dua kali nge-trip,” kata
Rena. “Mereka senang menggunakan BBJJ
karena layanan premium dan harga pun tidak
semahal yang dikira banyak orang. Armada
dan awak kabin juga mumpuni.”
Sebagai tour planner, Rena mengatur destinasi
yang sesuai bagi peserta trip. “Banyak ibu-
ibu lansia tertarik mengunjungi The Lodge
Maribaya. Tapi mengingat medannya terlalu
ekstrem, saya pilihkan destinasi yang lebih
ramah lansia, seperti Dusun Bambu. Selain itu,
setiap tiga bulan sekali, Rena juga mengganti
destinasi trip baru agar pelanggan memiliki
banyak alternatif.
J
angan bayangkan ada tim besar di
balik program jalan-jalan bis besar Bigbird.
Sejatinya, hanya ada suatu tim kecil, salah
satu yang aktif berperan adalah Rena Eka
Tania, yang bertindak sebagai tour planner.
Ia mengurus berbagai aspek, dari reservasi
sampai rekreasi, bahkan termasuk menjadi
administrasi media sosial Bigbird Jalan-jalan
(BBJJ), terutama Instagram.
Sehari-hari Rena menerima reservasi yang
dilakukan oleh pelanggan melalui Call
Center, pesan singkat Whatsapp, maupun
direct message (DM) Instagram BBJJ.
Setelah pelanggan melunasi pembayaran,
Rena memasukkan data (manifestasi) dan
meneruskan order ke pool BBJJ. Lalu,
pihak pool pun menyiapkan armada dan
awak kabin.
Setelah mengecek kesiapan armada di
pool, Rena menyiapkan logistik, dari welcome
drink sampai snack (kue atau roti) dan makan
siang. Pararel dengan itu, ia menyusun
itinerary (daftar acara) serta membuat
Whatsapp Group untuk masing-masing trip
demi memudahkan komunikasi dengan
pelanggan, juga awak kabin BBJJ.
“Saya membuat Whatsapp Group sebelum
keberangkatan untuk memberikan
informasi update kepada pelanggan atau
peserta trip,” kata Rena. “Selama trip berlangsung,
saya terus memantau Whatsapp Group. Setelah
trip selesai, saya melakukan evaluasi berdasarkan
feedback dari pelanggan. Setelah semuanya
beres, barulah Whatsapp Group dibubarkan.”
Kesiapan armada dan awak kabin juga
menjadi tanggung jawab Rena. Yang pasti,
armada harus bersih dan laik jalan. Begitu
pula, awak kabin pun mesti bersih, santun
dan paham medan. Setiap tiga bulan sekali,
pengemudi BBJJ wajib mengikuti semacam
pelatihan untuk menambah wawasan seputar
destinasi wisata dan mengasah keandalan
sebagai duta wisata.
Tak ketinggalan, Rena juga menyiapkan
fasilitas hiburan di kabin armada, dari audio
(lagu) sampai video. “Sebetulnya, banyak
pelanggan meminta akses Wi-Fi. Untuk
sementara, kami belum bisa memenuhinya,”
kata Rena. “Lagipula daripada asyik sendiri
dengan gadget, lebih baik gembira bersama
sambil menyanyi atau menonton tayangan
yang menghibur.”
Bertindak sebagai tour planner di balik BBJJ,
terutama untuk program Open Trip maupun
carter (Private Trip), Rena mengaku senang-
senang saja, “Seru, bertemu banyak orang.
Exciting!” Tak masalah baginya mengurus trip,
baik kelompok kecil berisi 10 orang hingga
kelompok besar berisi 500 orang atau bahkan
lebih, terutama di Desember yang merupakan
peak season.
Diakui Rena, kebanyakan peserta trip
adalah karyawan perusahaan dan anggota
CUSTOM TRIP | Program Bigbird Jalan-jalan
bisa dikostumisasi sesuai permintaan.
Mutiara Biru
65