Bluebird - Mutiarabiru Mutiarabiru Magazine - Desember 2018 | Page 65

Insight Premium, lantaran transportasi menggunakan armada bus Bigbird dengan standar layanan wisata Bigbird dan Ekonomis, karena pembayaran dapat dilakukan secara patungan beberapa peserta. Berawal dari Carter Jauh sebelum menawarkan paket Open Trip, BBG telah lebih dahulu menyediakan carter bus atau sewa bus untuk berwisata. Namun jangkauan segmen layanan ini dirasa kurang luas bisa dinikmati semua segmen, mengingat pelanggan harus memesan dalam grup dan membayar sewa untuk 1 unit bus. Bersama Boston Consulting Group, konsultan strategi yang membantu Bluebird dalam menyusun strategi jangka menengah Bluebird, hadirlah satu inisiatif yang ditujukan untuk segmen menengah yakni paket wisata dengan harga lebih terjangkau. B agi sebagian orang, Desember yang merupakan bulan pemungkas, biasa digunakan untuk berlibur panjang. Puncaknya, atau dikenal dengan istilah peak season, terjadi menjelang perayaan Natal hingga selepas Tahun Baru. Jikapun tak hendak menghabiskan masa libur di pengujung tahun, bisa juga mengikuti wisata singkat untuk sejenak beranjak dari keriuhan Ibu Kota. Paket Open Trip bersama Bigbird Jalan-jalan, dikatakan Maria, sesuai bagi kalangan menengah ke atas yang menginginkan layanan premium khas BB dengan harga ekonomis. Salah satu paket wisata menarik yang ditawarkan Bluebird Group (BBG), yaitu Open Trip bersama Bigbird Jalan-jalan. Paket ini dapat diambil kapan saja, tanpa terikat momen tertentu atau mengikuti jadwal yang sudah dibuat. Dirilis sejak 2016, sejauh ini destinasinya baru sebatas Bogor (Kota Bogor, Puncak, Jungleland), Bandung, Cirebon, dengan durasi seharian; serta Yogyakarta tiga hari dua malam. Sejalan dengan itu, Bigbird Jalan jalan dibuat lebih luwes dan bisa costumized sesuai kebutuhan peserta trip, baik individu maupun kelompok (perusahaan atau komunitas). Paket-paket wisata pun digencarkan, termasuk Open Trip. “Kami berfokus menggarap produk sebagus mungkin,” kata Maria. “Dengan begitu, bisnis akan berjalan dengan sendirinya.” Awak Kabin Andal Tak sebatas menyediakan armada yang laik, BBG juga menyiapkan awak yang andal. Untuk perjalanan wisata seharian ke Bogor, Bandung, dan Cirebon; armada didukung satu awak kabin saja: pengemudi. Berbeda halnya dengan perjalanan wisata tiga hari dua malam ke Yogyakarta yang didukung tiga awak kabin: pengemudi, pengemudi cadangan dan pemandu wisata. Pemilihan destinasi tersebut, menurut Maria Lihawa, Vice President Operations BBG, telah melalui survei dan disesuaikan selera pelanggan, terutama kaum milenial. “Kebanyakan mereka menyukai destinasi yang sedang booming serta memiliki pemandangan bagus untuk dijadikan latar foto—instagramable,” kata Maria. “Tapi juga bukan destinasi yang mainstream.” Paket Open Trip bersama Bigbird Jalan- jalan, dikatakan Maria, sesuai bagi kalangan menengah yang menginginkan layanan premium khas BB dengan harga ekonomis. “Kami mempelajari betul kebutuhan pelanggan seperti apa,” kata Maria. “Kondisi ekonomi dua tahun belakangan ini memang boleh dikatakan penuh tantangan, namun tidak menurunkan kebutuhan pelanggan terhadap leisure. Mereka bisa menahan diri agar tidak terseret pola hidup konsumtif, namun tetap mengalokasikan dana untuk liburan dan hiburan.” “Untuk perjalanan wisata dengan durasi yang lebih lama, seperti ke Yogyakarta, kami memperhatikan sisi entertainment-nya,” kata Maria. “Dalam hal ini, pemandu wisata perlu mengemas gimmick yang menarik agar setiap waktu menjadi punya arti. Jika peserta trip mendapat experience yang bagus, ia akan dengan mudah merekomendasikan.” PREMIUM | Program Bigbird Jalan-jalan adalah layanan premium dengan harga ekonomis. Kompetensi pengemudi Bigbird Jalan-jalan juga terus diasah melalui briefing rutin di pool, ditambah pelatihan. Salah satunya, pelatihan Mutiara Biru 63