Bertanya Merupakan Kunci Berpikir Kreatif October 2015 | Seite 3

3 . Tahukah kamu ?
Siapkan sebuah benda yang menarik perhatian dan jarang dilihat oleh siswa . Letakkan benda tersebut di atas meja . Langkah berikutnya mintalah siswa untuk berpikir lebih dulu , kira-kira hal apa yang mereka ingin ketahui tentang benda tersebut . Di papan tulis , guru dapat mendaftar halhal yang ingin mereka tanyakan . Di sini guru hanya menulis kata kuncinya ( topik ) saja , bukan pertanyaan . Kemudian berdasarkan daftar kata kunci atau topik tersebut , guru meminta siswa untuk menyusun pertanyaan . Bila tiba-tiba tidak ada siswa yang merespon , guru bisa memberi contoh terlebih dahulu dengan mengambil satu kata kunci dari daftar di papan , misalnya kata kunci penemu , maka menjadi ,” Siapakah yang menemukan benda ini ?” atau kata kunci alasan berbunyi “ Mengapa benda ini berbunyi ?”. Lalu bimbinglah siswa untuk lebih mengembangkan lagi dengan beberapa bantuan penggalan kalimat tanya , seperti ,” Seandainya … , apa yang akan terjadi ? atau “ Apa hubungan antara … dengan … ?” Sekali lagi , guru dapat menegaskan bahwa siswa dapat bertanya seluas mungkin tanpa harus takut mencari jawabannya karena tujuannya adalah belajar bertanya . Setiap kali siswa dapat membuat pertanyaan , guru harus menuliskan di papan supaya siswa lain dapat belajar dari temannya . Setelah selesai , guru dapat mendiskusikan dengan murid dengan cara menggarisbawahi kata-kata kunci baru yang diperoleh dari daftar pertanyaan , misalnya penemu , alasan , dampak , keuntungan , kerugian , manfaat , masa depan , kualitas , kendala , masalah , solusi , cara kerja , sebab akibat , dan sebagainya . Hal ini penting supaya siswa memahami ciri-ciri membuat pertanyaan yang bermutu . Selain itu kata-kata kunci ini sebenarnya dapat membantu siswa menyusun kalimat tanya yang baik dan benar sehingga mudah dipahami oleh orang lain . Kegiatan ini dapat dilakukan dalam berkelompok , yaitu satu kelompok yang terdiri dari 3 atau 4 orang menyusun pertanyaan sebanyak – banyaknya berdasarkan sebuah benda yang berbeda dari kelompok lain . Kemudian hasilnya dapat dibacakan di depan kelas dengan harapan bahwa setiap siswa dapat belajar dari temannya . Karena dengan mendengarkan , siswa akan mendapatkan ide-ide baru yang nantinya membantu mereka dalam berpikir kritis .
Manfaat ketiga aktivitas di atas adalah membantu siswa meningkatkan rasa ingin tahu , tidak hanya sekedar fakta atau bentuk fisik dari benda yang dapat dilihat , tetapi mengajari siswa bagaimana melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda dan dari berbagai sisi . Bila hal ini dilakukan beberapa kali , maka siswa akan menjadi terbiasa bertanya dengan mudah dan kualitas pertanyaannya juga akan mencerminkan kedalaman berpikir .
Bila siswa sudah paham cara bertanya , maka guru dapat melibatkan siswa di dalam proses belajar mengajar . Ketika guru akan memulai pelajaran , guru dapat memberitahu topik yang akan dipelajari . Kemudian guru dapat menugasi siswa untuk menulis 3 atau 5 buah pertanyaan tentang hal-hal yang ingin mereka ketahui lebih dalam . Bila mereka lupa atau menemukan kesulitan , guru dapat mengingatkan kembali kata-kata kunci yang bisa digunakan untuk menyusun pertanyaan . Sebaiknya pertanyaan-pertanyaan itu ditulis di kertas lalu ditempel di papan . Tujuannya selain menumbuhkan rasa ingin tahu , mereka juga tahu seberapa dalam cara perpikir orang lain . Di samping itu guru juga akan tahu sedalam apa keigintahuan siswa terhadap topik . Nah , diakhir pelajaran , guru dapat mengambil beberapa pertanyaan tersebut lalu meminta siswa lain untuk menjawab . Bukankah hal ini dapat memudahkan guru untuk mengetahui apakah siswa memahami materi yang kita ajarkan ?