Dialog
Persoalan bangsa kita sangat kompleks rasanya tidak
adil kalau juga kita bebankan kepada seorang kepala
negara saja. Komunikasi yang efektif harus dibangun dan
ditumbuhkan melalui rakyatnya dan ini perlu peran dan
fungsi government public relations dalam mengelola good
communication governance bagi pemerintah.
FOTO: ISTIMEWA
Saat ini bagaimana mana pemimpin kita
menurut Anda secara kehumasan?
Dari sudut pandang kehumasan, para
pemimpin kita masih belum memahami
bagaimana mengelola citra dan reputasi
personal. Berdasarkan pengamatan pribadi
banyak pemimpin kita memahami citra diri
sebagai alat untuk menarik perhatian public,
meningkatkan popularitas dan elektabilitas.
Idealnya citra diri dikembangkan berdasarkan
kekuatan diri yang dapat menambah nilai bukan
sekedar kemasan untuk menciptakan impresi
publik. Pada akhirnya pemimpin yang hanya
membentuk citra diri sebagai sebuah kemasan
tidak akan pernah bertahan lama, dalam kondisi
sebaliknya pemimpin yang mengembangkan
citra diri dengan menonjolkan kekuatankekuatan personal yang menjadi personal value
dan direpresentasikan dalam perilaku, nilai dan
tabungan karya akan memperoleh penilaian
publik yang positif atau yang kita sebut dengan
personal reputation.
Apakah pola komunikasi Presiden kita
sudah benar? Kalau belum harus seperti apa?
Saya mengamati kesadaran akan komunikasi
presiden kita sudah baik, peran juru bicara presiden
sudah berfungsi dengan baik dalam mengatasi
isu dan persoalan negara, hanya saja pengelolaan
strategi dan program komunikasinya masih
perlu diperbaiki dan disinergikan dengan peran
dan fungsi government PR dari semua instansi
pemerintah yang memang belum terbangun di
negara kita. Persoalan bangsa kita sangat kompleks
rasanya tidak adil kalau juga kita bebankan kepada
seorang kepala negara saja. Komunikasi yang efektif
harus dibangun dan ditumbuhkan melalui rakyatnya
dan ini perlu peran dan fungsi government public
relations dalam mengelola good communication
governance bagi pemerintah. Mengamati negaranegara maju, mereka sudah memikirkan bagaimana
mengelola reputasi negara melalui berbagai
34
edisi 2/th. I | Okt - Nov 2013
kebijakan komunikasi pemerintah sejak lama, dan
Indonesia masih belum berpikir ke arah tersebut
sampai saat ini.
Lalu, bagaimana menciptakan tatanan
komunikasi strategi yang ideal bagi sebuah negara?
Saya berpikir negara kita harus sudah
memfungsikan secara strategis government
public relations, departemen yang berperan
akan bertanggung jawab bagaimana mengelola
komunikasi negara yang strategis. Persoalan
bangsa ini sebagian besar dipengaruhi oleh
perilaku para pejabat publik yang seharusnya
bisa memberikan role model yang baik bagi
rakyat, bukan mengorbankan kepentingan
rakyat demi kepentingan pribadi atau golongan.
Tujuan-tujuannya sangat jelas adalah bagaimana
mengembalikan kepercayaan public terhadap
pemerintah, lebih dari itu strategi komunikasi
dapat berfungsi untuk mengatur perilaku dan
kepemimpinan dari pejabat publiknya. Peran
dan fungsi government PR juga bertujuan dalam
mengelola citra dan reputasi negara baik dimata
rakyat maupun masyarakat internasional. Pola
komunikasi pemerintah masih kurang terarah
dan program-program komunikasi public dalam
mensosialisasikan kebijakan pemerintah harus ditata
ulang dan secara perencanaan komunikasi public
perlu dirancang secara strategis.
Mencermati peran dan fungsi humas di
berbagai instansi pemerintah masih sebatas peran
administratif, dan pola komunikasi masih terjebak
dalam hierarki top down management. Hal ini
diartikan lapisan teratas dalam sebuah organisasi
memiliki tanggung jawab memproduksi dan
menyerap informasi untuk dimasukkan ke dalam
proses perumusan kebijakan organisasi sekaligus
berperan sebagai agen pertanggungjawaban
terhadap publik. Ini menjadi persoalan dilematis
bagi humas antara peran dan fungsi tidak
sebanding dengan kewenangan yang memadai.
Peran dan fungsi humas pemerintah perlu