Asatunews Magazine - edisi 02 Okt - Nov 2013 | Page 29

DUNIA Merkel Pertanyakan aksi Intai AS Aksi spionase kadang tidak melihat lagi apakah tindakan itu dilakukan telah melanggar norma-norma diplomatik, seperti kasus Penyadapan Dinas Rahasia Amerikat (NSA) yang menyadap Telepon Presiden Jerman Merkel. Inilah yang menyebabkan, Kanselir Jer­ man Angela Merkel langsung meng­ u­ u­ gi h b n Presiden Barack Obama dan me­ ga­u­ an n j k protes. Kantor Kekanseliran men­ apat in­or­ d f masi bahwa dinas rahasia Amerika NSA juga menyadap telepon geng­ am atau HP dinas g Angela Merkel. Informasi terbaru ini bisa menjadi be­ an serius dalam hubungan Jermanb Amerika. Juru bicara pemerintah Jerman Steffen Seibert menjelaskan di Berlin, pe­ merintah mendapat informasi bahwa HP dinas Merkel kemungkinan besar disadap. Karena itu, Merkel secara pribadi sudah menghubungi Barack Obama dan meminta keterangan jelas tentang hal itu. "Ia (Merkel) menegaskan bahwa praktek seperti itu, jika informasi ini benar, jelas-jelas ditolak dan sama sekali tidak bisa diterima,"kata Seibert. Seibert menambahkan diantara mitra dan sahabat dekat, tidak boleh ada penyadapan komunikasi apalagi seorang kepala pemerintahan. "Ini sangat me­ u­ r sak kepercayaan dan harus segera di­ en­ h ti­ an," tandasnya. k Keberangan Berlin diperlihatkan de­ gan pemanggilan Duta Besar AS di n Ber­in oleh Kementerian Luar Negeri Jer­ l man yang dilakukan hari Kamis (24/10) lalu yang secara resmi memanggil Dubes AS di Berlin untuk memberi keterangan. Ini adalah bentuk protes diplomatik yang cukup keras. Informasi penyadapan te­epon Merkel berasal dari majalah be­ l rita "Der Spiegel", yang menerima do­ u­ k men-dokumen penyadapan NSA yang di­ ngkap Edward Snowden. u Pemerintah AS tentu saja segera be­­ reaksi. Jurubicara Gedung Putih Jay Car­ ­ ney dalam keterangan pers me­ e­ ang­ an, n r k Amerika saat ini tidak me­ ya­ ap komunikasi n d Merkel dan tidak akan me­akukannya di l masa depan. Na­ un Car­ ey tidak mau m n mengatakan, apa­ ah pe­ yadapan seperti k n itu dilakukan di masa lalu. Pemerintah Jerman menegaskan, Jer­ an mengharapkan Amerika me­ m ngam­­­­ lang­ ah tegas tentang kegiatan bil k dan kerjasama dinas rahasianya. Se­ e­ b lum­­­­ nya, Brasil, Meksiko dan Perancis su­ dah mengajukan protes keras atas aksi pe­­­ dapan NSA terhadap kalangan nya­ pe­ erintahan. m Di Jerman tentu saja menjadi isu be­ ar menjelang pemilu Jerman. Pihak s opo­ isi dan pemerintah Jerman saling s tu­ ing dalam skandal penyadapan dinas d rahasia Amerika Serikat NSA di Jerman. Oposisi SPD menuduh kanselir Merkel dan pemerintah tidak melakukan apa-apa untuk mencegah penyadapan ilegal NSA. Partai CDU pimpinan Merkel balik menuding bahwa Ketua Fraksi SPD, Frank Walter Steinmeier yang me­ an­ n da­ angani kerjasama NSA dengan dinas t rahasia Jerman BND setelah serangan 11 September 2001. Ketika itu, Steinmeier men­abat sebagai Kepala Kantor Kanselir j di bawah Gerhard Schröder. Frank Walter Steinmeier me­ ga­ n ta­ an kepada harian "Tagesspiegel" ya­ k ng terbit di Berlin, kerjasama erat di­ as n rahasia AS dan Jerman setelah se­ a­ gan r n 11 September "sangat penting un­­ men­ tuk cegah serangan teror". Pe­ e­ intah Jer­ m r man saat itu "tentu saja mem­ erhatikan, p agar kerjasama tersebut dilak­ anakan s se­ uai undang-undang yang berlalu". Ia s menegaskan, ketika itu tidak terjadi pe­ ya­ n dapan data warga Jerman secara massal. Ketua SPD Sigmar Gabriel me­ e­ n rangkan, tahun 2002 belum ada ke­ ung­ m kinan teknis untuk penyadapan besarbesaran. "Sepuluh tahun lalu belum ada ke­ ungkinan mengumpulkan miliaran m data misal­ ya dari Google dan Facebook,' n tan­ as Gabriel. Ia menuduh partai pe­ d me­ intah CDU dan FDP hanya ingin me­ r ngalihkan perhatian dan berusaha lari dari tanggung jawab. Penyadapan NSA ada­ah kelalaian peme &