albashiroh MAJALAH edisi 53 | Page 70

TARBAWIYAH 70 70 Diskrepansi Gradual Dalam Ranah Pendidikan dan Moral P Kontektualisasi Pendidikan dan Kebudayaan endidikan adalah pembudayaan ter- us-menerus yang menjadikan manusia berkebudayaan. Lembaga pendidikan, baik itu informal, nonformal ataupun formal, menjadi tempat terjadinya enkultur- asi itu. Agar manusia tidak menjadi ‘robot’ pendidikan yang hanya mampu berperan se- bagai replikasi materi tekstual tanpa kemam- puan kontekstual. Metode, strategi dan teknik pendidikan yang memberikan sentuhan nilai- nilai religius harus diterapkan secara efektif. Kenyataannya, manusia semakin maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi semakin jauh dari kejernihan pandan- gan hidup religi. Praktik pendidikan sering terasa ker- ing. Penyaluran pengetahuan melalui penga- jaran dapat memacu kecerdasan, tetapi tidak berjalan seiring dengan pengembangan watak. Berbagai pelatihan keterampilan psikomotorik banyak berujung pada kecakapan vokasional. Namun, pembiasaan perilaku kurang men- gorbit, sehingga produk pendidikan mencetak pribadi yang mampu bekerja keras dan bertin- dak cerdas tetapi berakhlak dahas (bagaikan tanah gersang). Pendidikan kecakapan hidup (life-skill) tereduksi menjadi skill for life. Kerber dan Smith (dalam Imran Man- an, 1989) menyebutkan enam fungsi kebu- dayaan (rekadaya manusia dalam mengang- kat harkat dan martabatnya): (a) pengasuhan anak, (b) pengembangan kehidupan ekonomi, (c) transmisi peradaban, (d) pengendalian so- sisal, (e) hiburan dan keindahan, (f) peningka- tan keberagamaan. Pendapat tersebut meny- iratkan adanya ‘titipan’ aspek spiritual dalam kemasan kebudayaan. Lebih dari itu, Islam mengingatkan bahwa manusia terdiri atas tiga unsur: fisik, psikis dan ruh (QS. Mukminun: 12; al Isra’: 25; al Isra: 85). Kesimpulannya, pendi- dikan mesti membentuk manusia yang sehat, bermental kuat dan senantiasa menyadari po- sisinya selaku hamba Allah (bukan budak naf- su). Eksistensi segi sosial dan budaya mas- yarakat, sejalan dengan kehidupan manusia, senantiasa berkembang karena temuan baru,