(sebagaimana ayat berikutnya) tidak akan tum-
Sifat Quddus seorang pemimpin perlu untuk
buh dalam sosok pemimpin itu sifat huwa ar-
dirawat hingga suatu ketika ia akan sampai pada
Rahman ar-Rahim. Dia yang memilki sifat ‘Kasih’
sifat as-Salam. As-Salam, ia yang menciptakan
dan ‘Sayang’ kepada yang dipimpinnya. Frase ter-
keselamatan bagi semua orang. Pada tataran ke-
sebut menjadi takaran kedua seorang pemimpin
bangsaan, pemimpin inilah yang akan menjadi
terhadap rakyatnya. Tentu saja, bila sifat pertama
juru selamat rakyat dalam menghadapi aneka
terpenuhi, maka tumbuhlah sifat ar-Rahman dan
krisis social. Maka, pemimpin As-Salam, membuat
ar-Rahim kepada rakyat. Ar-Rahman dalam
ekonomi rakyatnya selamat, pendidikan bang-
khasanah sosial dapat kita terjemahkan pemimpin
sanya selamat, dunia kerja rakyatnya selamat,
yang memiliki cinta sosial, cinta masyarakat luas,
budaya bangsanya terselamatkan. Sebaliknya,
cinta pada aras horizontal. Sedangkan ar-Rahim
apabila pemimpin tidak memiliki sifat as-Salam
adalah kepemilikan rasa cinta personal, men-
yang ada kemudian adalah lawan kondisi selamat.
dalam dan vertical sifatnya.
Jadi kesengsaraan, bencana dan malapetaka akan
Kalau cinta kepada rakyat sudah tumbuh subur
maka pemimpin akan menjadi raja, huwa Malik
menjadi penghias negeri dan kehidupan
rakyatnya.
(Q.S. al-Hasr: 23). Raja yang memang pantas bagi
Setelah mendemonstrasikan ke-Quddus-an, dan
rakyat karena memenuhi syarat: tahu hal yang
ke-Salam-an, seorang pemimpin kemudian akan
gaib – sesuatu yang dirasakan rakyat walaupun
sampai pada tahap al-Mukmin. Mukmin
tidak terlihat, menyaksikan secara empiris (tidak
hakikatnya adalah sosok, agen pencipta suasana
terhijab) persoalan kerakyatan, dan pada prak-
aman dan damai. Bila demikian, semua yang ada
tiknya akan tumbuh kebijakan yang dipenuhi rasa
di muka bumi akan terasa aman dengan hadirnya
cinta -- ar-Rahman (cinta sosial, cinta meluas, cin-
Al-Mukmin. Bila orang bertanya bagaimana kon-
ta horizontal), dan mengambil langkah yang di-
disi beras, minyak tanah, minyak goreng, gas elpi-
penuhi rasa saying -- ar-Rahim (cinta pribadi dan
ji, TKW, hutan, industri, tambang, bebas bencana?
mendalam, cinta vertikal).
Semuanya akan terjawab karena sudah ada figure
yang akan menjadi pengaman. Semuanya aman,
terkendali.
Semesta Ketuhanan
Khasanah dari kata mukmin itu sendiri disebut
Setelah menjadi ‘raja’ maka sifat pemimpin idam-
iman. Sedangkan mandat dari yang memiliki
an yang dicintai rakyatnya ialah ia yang mempu-
(Allah) kepada pelaksananya (manusia) disebut
nyai sifat Allah berikutnya, yakni al-Quddus. Da-
amanah. Kata-kata tersebut semuanya berasa dari
lam bahasa kultural, Quddus bukan saja berarti
tiga huruf, yakni alif, mim dan nun. Jadi mukmin,
suci namun juga otentik, jujur, tulus, tidak ada
pada hakikatnya adalah sosok, atau ‘agen’ yang
kepalsuan, tidak ada kamuflase, tidak ada yang
memiliki keimanan yang Tuhan telah memberi
ditutup-tutupi (transparan). Maka pemimpin id-
mandat kepadanya untuk mengamankan segala
aman kita mustinya memiliki sifat dan kepribadian
sesuatu.
otentik yang sama antara tampak muka dan tampak belakang, dapat dikenali dan tulus tanpa ada
hal yang perlu untuk dicarikan alasan pembenarannya.
8
Marilah kita mengandaikan kelanjutan sifat pemimpin kita yang ideal. Seandainya semua sifat ter-
dahulu telah terbangun, terpenuhi, maka seorang
al-Islam.my.id | Edisi 3 | Mei 2014, Rajab 1435