Al-Islam Magazine Mei 2014 | Page 34

melaksanakannya, maka beranilah mencoba dan mencoba terus, hingga suatu saat kelak usahamu mampu selaras dengan apa yang Allah kehendaki atasnya. SA: Saya belum mengerti apakah mata yang berbashirah itu, Guru? GB: Pertanyaan yang bagus Pak Abdullah. Istilah bashirah dalam Al-Qur’an di antaranya disebutkan dalam surah Al-Qiyamah: 14, "Balil insanu 'ala nafsihi bashiratan (Dan bagi manusia pada diri/ jiwanya ada bashirah/mata-batin)". Mata bashirah itu adalah suatu kemampuan yang Allah berikan kepada setiap hamba yang Dia ridhai untuk menyaksikan ayat-ayat-Nya, baik ayat itu berada di alam lahiriah maupun sesuatu yang berada di alam yang tak kasat mata. Alam yang saya sebut terakhir itu seperti isi pikiran, isi hati, malaikat, jin, jiwa-jiwa yang berada di alam barzakh, dan lain sebagainya. Semua kemampuan bashirah itu Allah berikan agar hamba-hamba-Nya terkasih semakin yakin terhadap-Nya. TM: Apakah semua kemampuan yang tidak masuk logika seperti yang nampak mirip bashirah itu selalu berasal dari keridhaan Allah? GB: Tidak anakku. Ada yang berasal dari iblis atau jin yang kafir. Yang membedakan adalah dampaknya terhadap manusia yang memiliki kemampuan tidak logis tersebut. Kemampuan yang Allah ridhai, seperti bashirah itu selalu mengakibatkan meningkatnya keimanan dan ketakwaan. Sedangkan kemampuan yang berasal dari iblis serta jin kafir mengakibatkan kesombongan, kerakusan dan perilaku-perilaku jahat lainnya kepada pemiliknya. Ini memang perkara yang penting untuk kita ketahui dan waspadai. nasihat dari Guru. Terima kasih Guru atas semua penjelasan dan nasihatnya. Kami mohon doa Guru agar kami mampu mengerti dan mengamalkannya secara istiqamah pada hari-hari mendatang. GB: Insya Allah wahai kalian semua. Tiada daya pada kita selain Allah Taala yang Menguatkannya. Laa haula wa laa quwwata illa billahil 'Aliyyil 'Adhiim. Sekarang marilah kita mengerjakan tugas kita masing-masing dengan sepenuh hati dan istiqamah, agar Allah senantiasa meridhai kita. Ada yang berasal dari iblis atau jin yang kafir. Yang membedakan adalah dampaknya terhadap manusia yang memiliki kemampuan tidak logis tersebut Demikianlah, dengan dada yang menggelora penuh semangat Lillahi Ta'ala mereka segera berpencar menuju kediamannya masing-masing dan bersemangat menyambut pagi yang penuh hikmah bersama Sang Guru. Matahari memerah, lalu memancarkan cahaya benderang, mengundang segenap makhluk-Nya memulai aktivitas pagi dengan gembira. [TBH/Al-Islam.My.ID] SA dkk: MasyaAllah Guru. Berat terasa pengetahuan tersebut, namun kami senantiasa berusaha memahami semua penjelasan dan 34 al-Islam.my.id | Edisi 3 | Mei 2014, Rajab 1435