SA: Guru, adakah resep untuk memperoleh
kebaikan yang Rasulullah SAW ajarkan kepada
kita?
GB: Ada wahai Pak
Abdullah. Suatu
nasihat yang jika kita
mengerti dan kita
amalkan secara
istiqamah akan
menjadikan kita
memperoleh
kebaikan di dunia
maupun di kehidupan
setelah kematian kita
nanti.
SA: Apakah nasihat itu
wahai Guru?
GB: Dalam kitab
Mukhtarul Ahadits,
Sayid Ahmad AlHasyimi menulis, ada
hadits yang,
diriwayatkan oleh
sahabat Abu Dzar r.a.
bahwa Rasulullah
SAW telah bersabda:
"Apabila Allah
menghendaki
kebaikan bagi seorang
hamba-Nya, maka Dia
membukakan baginya
kunci-qalb/hatinya,
dan Dia menjadikan di
dalamnya keyakinan dan kejujuran. Dia
menjadikan qalb-nya selalu menyadari apa yang
ia tempuh, dan Dia menjadikan qalbnya salim/
selamat, lisannya shiddiq/jujur, akhlaknya lur us,
dan Dia menjadikan telinganya berpendengaran
tajam dan matanya berpenglihatan-batin
(bashiratan)." (Hadits Riwayat Asy-Syeikh)
al-Islam.my.id | Edisi 3 | Mei 2014, Rajab 1435
Jadi, bisa kita uraikan di sini bahwa untuk
memperoleh kebaikan dari Allah SWT, sebaiknya
kita:
Pertama, Berbuat yang Allah ridhai sehingga Dia
Ta'ala menghendaki kebaikan-Nya bagi kita.
Kedua, Berjuang membuka kunci-qalb-nya, dalam
arti tidak mengerjakan hal-hal yang menjadi
penyakit qalb seperti sombong, iri dengki, dan
lain sebagainya.
Ketiga, Beribadah dengan keyakinan bahwa Allah
adalah satu-satunya Tuhan kita yang Ar-Rahman
dan Ar-Rahim.
Keempat, Selalu berkata jujur.
Kelima, Berusaha berkesadaran bahwa hidup ini
sebetulnya sedang menempuh suatu perjalanan
yang berujung kembali kepada Allah.
Keenam, Berjuang untuk menjaga keselamatan
qalbnya.
Ketujuh, Selalu berakhlak lurus dan mulia.
Kedelapan, Menghindari dari mendengarkan
obrolan-obrolan yang tidak baik.
Kesembilan, Menghindarkan mata dari
penglihatan-penglihatan yang bisa mengotori
qalb.
Nah, Pak Abdullah, jika sejak saat ini dirimu dan
para santri lainnya tengah berjuang
mengamalkannya, maka atas ijin Allah, insya
Allah kebaikan dunia akhirat akan kalian peroleh.
SA: Alhamdulillah.
Tiba-tiba, salah seorang teman Pak Abdullah (TM)
yang berusia tiga puluhan tahun bertanya,
TM: Guru, untuk mengamalkan nasihat itu
sepertinya memerlukan ketekunan ya?
GB: Betul sekali anakku. Dalam hidup ini, segala
amal perbuatan yang baik memerlukan
ketekunan dan kesabaran dalam
33