Al-Islam Magazine Mei 2014 | Page 33

SA: Guru, adakah resep untuk memperoleh kebaikan yang Rasulullah SAW ajarkan kepada kita? GB: Ada wahai Pak Abdullah. Suatu nasihat yang jika kita mengerti dan kita amalkan secara istiqamah akan menjadikan kita memperoleh kebaikan di dunia maupun di kehidupan setelah kematian kita nanti. SA: Apakah nasihat itu wahai Guru? GB: Dalam kitab Mukhtarul Ahadits, Sayid Ahmad AlHasyimi menulis, ada hadits yang, diriwayatkan oleh sahabat Abu Dzar r.a. bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: "Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba-Nya, maka Dia membukakan baginya kunci-qalb/hatinya, dan Dia menjadikan di dalamnya keyakinan dan kejujuran. Dia menjadikan qalb-nya selalu menyadari apa yang ia tempuh, dan Dia menjadikan qalbnya salim/ selamat, lisannya shiddiq/jujur, akhlaknya lur us, dan Dia menjadikan telinganya berpendengaran tajam dan matanya berpenglihatan-batin (bashiratan)." (Hadits Riwayat Asy-Syeikh) al-Islam.my.id | Edisi 3 | Mei 2014, Rajab 1435 Jadi, bisa kita uraikan di sini bahwa untuk memperoleh kebaikan dari Allah SWT, sebaiknya kita: Pertama, Berbuat yang Allah ridhai sehingga Dia Ta'ala menghendaki kebaikan-Nya bagi kita. Kedua, Berjuang membuka kunci-qalb-nya, dalam arti tidak mengerjakan hal-hal yang menjadi penyakit qalb seperti sombong, iri dengki, dan lain sebagainya. Ketiga, Beribadah dengan keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan kita yang Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Keempat, Selalu berkata jujur. Kelima, Berusaha berkesadaran bahwa hidup ini sebetulnya sedang menempuh suatu perjalanan yang berujung kembali kepada Allah. Keenam, Berjuang untuk menjaga keselamatan qalbnya. Ketujuh, Selalu berakhlak lurus dan mulia. Kedelapan, Menghindari dari mendengarkan obrolan-obrolan yang tidak baik. Kesembilan, Menghindarkan mata dari penglihatan-penglihatan yang bisa mengotori qalb. Nah, Pak Abdullah, jika sejak saat ini dirimu dan para santri lainnya tengah berjuang mengamalkannya, maka atas ijin Allah, insya Allah kebaikan dunia akhirat akan kalian peroleh. SA: Alhamdulillah. Tiba-tiba, salah seorang teman Pak Abdullah (TM) yang berusia tiga puluhan tahun bertanya, TM: Guru, untuk mengamalkan nasihat itu sepertinya memerlukan ketekunan ya? GB: Betul sekali anakku. Dalam hidup ini, segala amal perbuatan yang baik memerlukan ketekunan dan kesabaran dalam 33