Al-Islam Magazine Edisi 4, Juni 2014 | Page 9

masyarakat kelak, yakni pemimpin yang memiliki kapasitas keilmuan paling tinggi dibandingkan yang lainnya. Jelas sekali bahwa memutuskan memimpin rakyat banyak memerlukan kapasitas personal dan teknis. Sebab itu, secara kalkulatif, pemimpin yang dikehendaki tentunya diminta untuk memiliki keunggulan baik konseptual, administratif hingga implementasinya. Dia memiliki kapasitas intelektual yang cukup, memiliki kecakapan dan kecerdasan untuk mencari jalan keluar dari setiap masalah yang Foto: @Nuranto dihadapi masyarakatnya hari ini. 2. Ucapan dan tindakan pemimpin diminta sepenuhnya benar sesuai dengan aturan yang ada. Persis dan konsisten. Sudah selayaknya, ia menjadi teladan kecermatan dan kelurusan dalam segala pola pikir dan tindak bagi rakyatnya. Sehingga, ia dengan mudah bisa menjadi patron, patut dicontoh al-Islam.my.id | Edisi 4 - Sya’ban 1435 H | Juni 2014 dan diikuti oleh masyarakat luas yang dipimpinnya. Bagaimana mungkin rakyat mengikuti perintah pemimpin, jika sang pemimpin tak memiliki kapasitas bertindak sesuai aturan yang lurus dan layak menjadi suri teladan? “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnah), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. (QS. an-Nisa [4]:59) 3. Seperti imam shalat, pemimpin berada di barisan paling depan. Komando ada dalam dirinya. Ini isyarat bahwa pemimpin memiliki kewenangan penuh dan selalu tampil paling depan dalam memimpin masyarakatnya menghadapi tantangan. Berada pada garis depan perjuangan demi kebaikan dan kemajuan masyarakat serta berada di garda depan dalam mengatasi permasalahan yang beraneka dari rakyat dan bangsanya. Kewenangan penuh inilah yang akan menjadi pandu bagi bangsa untuk secara bersama menyambut perubahan bersama pemimpin yang amanah dan dapat diandalkan. “Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami lah mereka selalu menyembah”, (QS. al-Anbiya [21]:73). “(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar”. (QS. al-Hajj [22]:41). 4. Posisi wakil, ditunjukkan oleh makmum yang berada tepat di belakang imam. Orang yang 9