Al-Islam Magazine Edisi 4, Juni 2014 | Page 16

termasuk golongan orang yang shalat tetapi celaka (QS. al-Ma’un [107]:4). Padahal kita diminta untuk senantiasa merujuk kepada shalat Nabi yang tumaninah. “Shalatlah kalian sesuai dengan apa yang kalian lihat aku mempraktikkannya’’. (HR. Bukhari dan Muslim). “Kemudian rukuklah dan tumaninahlah ketika rukuk”. (HR. Bukhari dan Muslim). Dengan demikian, orang yang shalat dengan tumaninah sesungguhnya termasuk mereka yang menjaga shalatnya (dilakukan dengan baik). Dan Allah telah menyampaikan, ‘’Bagi mereka dijanjikan akan memperoleh kemenangan/keberuntungan’’ (QS. al-Mu’minun [23]:9 dan al-Ma’arij [70]:34). Sesudah Shalat Akhir dari shalat adalah mengucapkan salam, ditandai dengan ucapan assalaamu ‘alaikum seraya menengokkan muka ke kanan dan disusul ke kiri sesudah tasyahud akhir. Usai salam, hendaknya kita jangan terburu-buru pula, langsung bangkit meninggalkan tempat shalat. Namun cobalah untuk menghentikan ketergesaan dan berdiam diri sejenak untuk: 1. Bertasbih dan berdo’a. Setelah mengerjakan shalat fardlu merupakan salah satu waktu terbaik untuk berdo’a. Jika selesai shalat tetapi kita masih tetap duduk, untuk berdzikir dan berdo’a, maka aktivitas kita itu dianggap “masih shalat”. Coba perhatikan hadits berikut: "Dan malaikat itu mendo’akan kepada seseorang di antara kalian semua supaya mendapatkan rahmat, selama orang itu masih ada di dalam tempat shalatnya yang ia shalat di situ, juga selama ia belum berhadas. Malaikat itu mengucapkan: ‘Ya Allah, ampunilah orang itu, ya Allah, belas kasihanilah ia." (HR. Bukhari). Juga Qur’an mengisyaratkan, “Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai shalat”. (QS. Qaf [50]:40). 3. Shalat badiyah (shalat sunat rawatib selesai shalat fardlu) setelah berdo’a. Shalat fardlu yang disertai shalat badiyah adalah Dzuhur, Maghrib dan Isya. Insya Allah, ketika shalat ditunaikan dengan sebaik-baiknya (sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah saw.) pengaruh atau dampak positif bagi kita dalam pelaksanaan aktivitas di luar shalat akan terlihat dan terasakan. Maka tidak mengherankan apabila seseorang yang mampu memelihara shalatnya semenjak persiapan hingga pelaksanaan dan sesudahnya mampu mencegah orang tersebut dari berbuat fahsya wal mungkar. Nah untuk itu, kita diharapkan mampu memelihara sikap konsisten dan terus bersabar dalam menegakkan shalat dengan mempertahankan kualitasnya. Penutup Shalat wajib 5 waktu disyariatkan di saat Nabi Muhammad saw. mengalami peristiwa isra’ mi