Akar Media Indonesia Episode#01-November 2014 | Page 8

Sangat di yakini oleh penduduk Tenganan bahwa kain ini juga memiliki sebuah kekuatan yang dapat melindungi mereka dari masalah. Asal kata Gringsing dari Gering yang artinya sakit dan Sing yang artinya tidak. In Tingkat Motif pada kain tenun ini melukiskan keindahan dan symbol yang dipercayai oleh penduduk tenganan memiliki nilai nilai luhur. Proses penenunan kain Gringsing sangat memperhatikan aturan yang sudah diwariskan secara turun temurun oleh leluhurnya. Mereka tetap menjaga dan melindungi keaslian setiap tata cara dan proses dalam pembuatan kain ini agar nilai-nilai ritual dalam keagamaan tetap terjaga. 06 kesulitan yang tinggi dalam pembuatan sebuah kain Gringsing, baik dalam teknik pewarnaan dan penenunan, waktu yang dibutuhkan dan aturan adat yang selalu mereka pegang teguh menjadikan kain gringsing ini memiliki nilai yang sangat tinggi. Kain Gringsing ini di gunakan dalam upacara keagamaan di desa ini. Masyarakat Tenganan Pegringsingan yang menganut agama Hindu percaya bahwa segala sesuatu pekerjaan yang diawali dengan upacara keagamaan maka hasilnya akan baik dan memperoleh keselamatan. Para penari menggunakan kain gringsing. Dalam kehidupan realitas keseharian kehidupan masyarakat Tenganan, berkesenian dipersembahkan berdasar atas nilai-nilai kepercayaan, keyakinan dan ajaran-ajaran ketuhanan. Keindahan yang tertuang berkembang secara tradisional dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kain Gringsing merupakan suatu keindahan dan persyaratan tersendiri yang digunakan dalam peristiwa upacara.