Agro Farm edisi 40 | Page 9

Tidak Ada Manfaatnya Bubarkan Saja RSPO Raundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) tidak ada manfaatnya bagi produsen sawit. RSPO lebih berpihak pada Lembaga Swadaya Masyarakat (NGO) untuk menghambat pengembangan industri sawit. Oleh karena itu, lebih baik organisasi nirlaba ini dibubarkan saja. Itu dikatakan Maruli Gultom, Presiden Komisaris PT Provident Agro Tbk pada Agrofarm. M enurutnya, RSPO itu misinya tidak jelas dan tidak mendukung minyak sawit. Itu terlihat dari langkah-langkah yang diambil. Ini tidak fair, persaingan antara minyak sawit dengan minyak kedelai. Minyak kedelai diproduksi negara maju dan membiayai para LSM untuk melakukan kampanye negatif terhadap sawit. Dulu minyak kedelai produksinya di atas sawit dan sekarang jauh di bawah sawit. “Jadi bagaimana caranya agar bisa menghambat minyak sawit, salah satunya dengan menekan pasar sawit melalui RSPO. Lembaga Swadaya Masyarakat (NGO) sudah tidak berdaya, akhirnya lahirlah RSPO itu. Parahnya banyak perusahaan sawit terjebak di dalam organisasi ini. Padahal minyak nabati lain tidak menerapkan sertifikasi. Lantas minyak sawit sok-sok-an dibuatkan sertifikasi,” ungkapnya. Itu menurutnya, tujuannya hanya untuk mencari keuntungan. Soalnya bisnis sertifikasi ini cukup besar. Jutaan hektar kebun sawit musti disertifikasi oleh lembaga sertifikasi, dan konsultannya berasal dari orang asing.“Ada lembaga sertifikasi lokal PT Sucofindo dan AgroFarm l Tahun III l Edisi 40 l November 2013 9