Tidak Ada Manfaatnya
Bubarkan Saja RSPO
Raundtable on
Sustainable Palm
Oil (RSPO) tidak ada
manfaatnya bagi
produsen sawit. RSPO
lebih berpihak pada
Lembaga Swadaya
Masyarakat (NGO)
untuk menghambat
pengembangan
industri sawit. Oleh
karena itu, lebih baik
organisasi nirlaba
ini dibubarkan
saja. Itu dikatakan
Maruli Gultom,
Presiden Komisaris PT
Provident Agro Tbk
pada Agrofarm.
M
enurutnya, RSPO
itu misinya tidak
jelas dan tidak
mendukung minyak
sawit. Itu terlihat
dari langkah-langkah yang diambil.
Ini tidak fair, persaingan antara
minyak sawit dengan minyak
kedelai. Minyak kedelai diproduksi
negara maju dan membiayai para
LSM untuk melakukan kampanye
negatif terhadap sawit. Dulu minyak
kedelai produksinya di atas sawit
dan sekarang jauh di bawah sawit.
“Jadi bagaimana caranya agar
bisa menghambat minyak sawit,
salah satunya dengan menekan
pasar sawit melalui RSPO. Lembaga
Swadaya Masyarakat (NGO)
sudah tidak berdaya, akhirnya
lahirlah RSPO itu. Parahnya banyak
perusahaan sawit terjebak di dalam
organisasi ini. Padahal minyak
nabati lain tidak menerapkan
sertifikasi. Lantas minyak sawit
sok-sok-an dibuatkan sertifikasi,”
ungkapnya.
Itu menurutnya, tujuannya
hanya untuk mencari keuntungan.
Soalnya bisnis sertifikasi ini cukup
besar. Jutaan hektar kebun sawit
musti disertifikasi oleh lembaga
sertifikasi, dan konsultannya berasal
dari orang asing.“Ada lembaga
sertifikasi lokal PT Sucofindo dan
AgroFarm l Tahun III l Edisi 40 l November 2013
9