Agro Farm edisi 40 | Page 6

cover story Indonesia (GAPKI) telah keluar dari RSPO. Kini menyusul Malaysia (MPOA) yang akan hengkang. Itu karena RSPO dinilai terlalu berpihak pada Uni Eropa dan Amerika Serikat, NGO asing, dan tidak merangkul pekebun kecil. Momen pertemuan tahunan RSPO ke-XI di Medan akan jadi ajang deklarasi itu. Malaysia cao dari RSPO. Benarkah? Mala dari ysia Cao RSPO! K ecewa! Itu yang menjadi pembicaraan sejumlah pekebun dan pengusaha kelapa sawit Malaysia, dengan kebijakan RSPO yang rasanya lebih mengutamakan kepentingan negara-negara Eropa dan Amerika. Untuk itu hampir dipastikan, tahun ini menjadi tahun terakhir Malaysia Palm Oil Association (MPOA) menjadi anggota RSPO. Tak tanggung-tanggung, 6 raksasa sawit Malaysia dan juga pendiri RSPO seperti Sime Darby Bhd, IOI Corp Bhd, Kuala Lumpur Kepong Bhd, United Plantations Bhd dan Felda Global Ventures Holdings Bhd diduga kuat ikut mendorong keluarnya MPOA dari RSPO. Jika Indonesia dan kini Malaysia keluar dari RSPO, entah seperti apa institusi ini. Sebab Indonesia adalah penghasil CPO terbesar dunia, dan Malaysia termasuk terbesar kedua dunia. Wacana akan keluarnya MPOA dari keanggotaan RSPO sebenarnya sudah lama disuarakan. Namun wacana itu belum mengerucut menjadi aksi, justru telah didahului Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) hengkang dari RSPO. Tak heran langkah Indonesia itu dinilai sebagai tamparan keras bagi MPOA. Terlambatnya Malaysia mundur dari RSPO karena Negeri Jiran itu belum mempunyai wadah layaknya ISPO punya Indonesia. Namun desakan dari pekebun dan pengusaha sawit Malaysia AgroFarm l Tahun III l Edisi 40 l November 2013