Agro Farm edisi 40 | Page 14

cover story Bantolo dan Ocha Witnesteka untuk mendiskusikan ini dengan Desi Kusumadewi, Direktur RSPO Indonesia. Selain agar tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi, juga untuk melihat, langkah apa yang akan dilakukan RSPO menyikapi persoalan besar itu. Inilah wawancara lengkapnya. Apa saja kontribusi RSPO terhadap pembangunan sawit berkelanjutan? Secara objektif Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) didirikan untuk mempromosikan produksi minyak sawit yang berkelanjutan. RSPO berupaya mengangkat image minyak sawit, karena latar belakang RSPO berdiri ada penolakan terhadap sawit. Oleh karena itu, RSPO terdiri dari kumpulan pemangku kepentingan (stakeholders) yang terkena dampak penolakan itu, membangun inisiatif untuk menunjukkan, bahwa minyak sawit diproduksi memperhatikan kaidah lingkungan dan sosial serta menjawab kampanye negatif sawit. Tuduhan ini tidak semuanya benar, karena sudah banyak upayaupaya yang dilakukan dan sampai sekarang sudah ada 15% minyak sawit sustainable dari total produksi minyak sawit di dunia. Kita ingin menunjukkan kepada pasar, bahwa minyak sawit diproduksi secara berkelanjutan melalui standar prinsip dan kriteria (P&C) RSPO. Walaupun RSPO dibangun atas dasar inisiatif bisnis, mereka berkomitmen yang satu pihak memproduksi dan pihak lain membeli minyak sawit. Ini juga didukung dari aspek pembiayaan, lingkungan, ilmu pengetahuan, sosial dan lembaga swadaya masyarakat (NGO). Apa keunggulan standar RSPO dengan yang lain? Keunikan RSPO adalah dibangun oleh para pemangku kepentingan di sepanjang rantai pasok minyak sawit. Ada tujuh anggota, yakni produsen kelapa sawit, pedagang dan pengolah kelapa sawit, produsen produk-produk konsumen, ritel, perbankan dan investor, lembaga swadaya masyarakat pelestarian lingkungan dan lembaga swadaya masyarakat untuk isu sosial dan pembangunan. Inilah keunikan RSPO yang tidak dimiliki oleh standar komoditas yang lain. Ini multi-stakeholder bukan mono-stakeholder. Ini merupakan nilai dari RSPO yang awalnya didukung oleh para pemangku kepentingan. RSPO pun mengeluarkan RSPO trademark dan akhirnya RSPO masih eksis sampai sekarang untuk terus meningkatkan produksi Certified Sustainable Palm Oil (CSPO) dan penyerapan di pasar. Menerapkan RSPO banyak manfaat ekonomi yang diperoleh para produsen sawit, yakni efisiensi pengelolaan perkebunan sawit, menghemat biaya, meminimalisasi konflik dengan masyarakat dan produktivitas CPO meningkat. Apa keistimewaan Uni Eropa dibandingkan negara lain? Pasar Uni Eropa hanya 12%, namun menyerap CPO dan produk turunannya. Ini sejalan dengan kebijakan Indonesia untuk meningkatkan produk hilir sawit. Kalau sawit tidak masuk ke Uni Eropa, ini sesuatu yang kurang baik bagi Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia. Jadi relevan pasar Uni Eropa masih digarap [?]\Z?Y?H?Z?[Z?H[?\??H?]?] ?\?\?[?B?\??H?[??[?][???[?[??\?[?B?[??\?Z[?H\??H?Z?\?\?\????Z?HX?[[???]?]YZ??[XZ?[???[??[??\?H?\?[\Z??\YB?\?\?Z[????Y?Z[X[?H??Z]Y[?\?B?[X?[H???YH?YZ??H[?Y\?\[????YHZ[? ? MH?\?[?HYB???Z]Y[??Y?\?H[?\?\?ZX[??X[??\?Z[?XHY[???[?Z?[????H[[H??Z?\??Z?Y\?Z?K??[?H?YZ][ZH?\??[[?[?YB?[?[???][??[]\[?X\?Z L?B?\?H?[??Z??H????X?\?\???]H???[][????Y[X?[??[????][?Z?\?H[??[?ZZ????[Y[??X]\[?\?\??[????H???Y?Z[?\?H?Z[X?[H[??[???[?HZ[?XZ??]?] ?YZ?\?B?YH?\?Y?X[?\?H\?H??\?[???]?] ??\H?Z?H\^XH???[[B?Y[?[???[\?H?Y?]Y??]?]?\?\^XH???[Y[??Z?B?YZ??\?HY[??Z?Z[?XZ??]?] ??\?[?H?[]XH??Z?X[??\Z?ZB?\?H?X?[?\?H?Y?KX\??\?[??Z[?XZ???[??\??[K???]?[????Y]Z?]HY[??[?[??Z[?XZ??]?] ?\?\?Y[\?Y\??M??Y??\?HZ[?RRHY\?H ??[X?\? ? L??