cover story
Bantolo dan Ocha Witnesteka
untuk mendiskusikan ini dengan
Desi Kusumadewi, Direktur RSPO
Indonesia. Selain agar tahu apa
yang sebenarnya sedang terjadi,
juga untuk melihat, langkah
apa yang akan dilakukan RSPO
menyikapi persoalan besar itu. Inilah
wawancara lengkapnya.
Apa saja kontribusi RSPO
terhadap pembangunan sawit
berkelanjutan?
Secara objektif Roundtable
on Sustainable Palm Oil (RSPO)
didirikan untuk mempromosikan
produksi minyak sawit yang
berkelanjutan. RSPO berupaya
mengangkat image minyak sawit,
karena latar belakang RSPO berdiri
ada penolakan terhadap sawit.
Oleh karena itu, RSPO terdiri dari
kumpulan pemangku kepentingan
(stakeholders) yang terkena dampak
penolakan itu, membangun inisiatif
untuk menunjukkan, bahwa minyak
sawit diproduksi memperhatikan
kaidah lingkungan dan sosial serta
menjawab kampanye negatif sawit.
Tuduhan ini tidak semuanya
benar, karena sudah banyak upayaupaya yang dilakukan dan sampai
sekarang sudah ada 15% minyak
sawit sustainable dari total produksi
minyak sawit di dunia.
Kita ingin menunjukkan
kepada pasar, bahwa minyak sawit
diproduksi secara berkelanjutan
melalui standar prinsip dan kriteria
(P&C) RSPO. Walaupun RSPO
dibangun atas dasar inisiatif bisnis,
mereka berkomitmen yang satu
pihak memproduksi dan pihak lain
membeli minyak sawit. Ini juga
didukung dari aspek pembiayaan,
lingkungan, ilmu pengetahuan,
sosial dan lembaga swadaya
masyarakat (NGO).
Apa keunggulan standar RSPO
dengan yang lain?
Keunikan RSPO adalah dibangun
oleh para pemangku kepentingan
di sepanjang rantai pasok minyak
sawit. Ada tujuh anggota, yakni
produsen kelapa sawit, pedagang
dan pengolah kelapa sawit,
produsen produk-produk konsumen,
ritel, perbankan dan investor,
lembaga swadaya masyarakat
pelestarian lingkungan dan lembaga
swadaya masyarakat untuk isu sosial
dan pembangunan.
Inilah keunikan RSPO yang tidak
dimiliki oleh standar komoditas
yang lain. Ini multi-stakeholder
bukan mono-stakeholder. Ini
merupakan nilai dari RSPO yang
awalnya didukung oleh para
pemangku kepentingan. RSPO pun
mengeluarkan RSPO trademark dan
akhirnya RSPO masih eksis sampai
sekarang untuk terus meningkatkan
produksi Certified Sustainable
Palm Oil (CSPO) dan penyerapan di
pasar. Menerapkan RSPO banyak
manfaat ekonomi yang diperoleh
para produsen sawit, yakni efisiensi
pengelolaan perkebunan sawit,
menghemat biaya, meminimalisasi
konflik dengan masyarakat dan
produktivitas CPO meningkat.
Apa keistimewaan Uni Eropa
dibandingkan negara lain?
Pasar Uni Eropa hanya 12%,
namun menyerap CPO dan
produk turunannya. Ini sejalan
dengan kebijakan Indonesia untuk
meningkatkan produk hilir sawit.
Kalau sawit tidak masuk ke Uni
Eropa, ini sesuatu yang kurang baik
bagi Indonesia sebagai produsen
minyak sawit terbesar di dunia.
Jadi relevan pasar Uni Eropa masih
digarap [?]\Z?Y?H?Z?[Z?H[?\??H?]?]?\?\?[?B?\??H?[??[?][???[?[??\?[?B?[??\?Z[?H\??H?Z?\?\?\????Z?HX?[[???]?]YZ??[XZ?[???[??[??\?H?\?[\Z??\YB?\?\?Z[????Y?Z[X[?H??Z]Y[?\?B?[X?[H???YH?YZ??H[?Y\?\[????YHZ[??MH?\?[?HYB???Z]Y[??Y?\?H[?\?\?ZX[??X[??\?Z[?XHY[???[?Z?[????H[[H??Z?\??Z?Y\?Z?K??[?H?YZ][ZH?\??[[?[?YB?[?[???][??[]\[?X\?Z
L?B?\?H?[??Z??H????X?\?\???]H???[][????Y[X?[??[????][?Z?\?H[??[?ZZ????[Y[??X]\[?\?\??[????H???Y?Z[?\?H?Z[X?[H[??[???[?HZ[?XZ??]?]?YZ?\?B?YH?\?Y?X[?\?H\?H??\?[???]?]??\H?Z?H\^XH???[[B?Y[?[???[\?H?Y?]Y??]?]?\?\^XH???[Y[??Z?B?YZ??\?HY[??Z?Z[?XZ??]?]??\?[?H?[]XH??Z?X[??\Z?ZB?\?H?X?[?\?H?Y?KX\??\?[??Z[?XZ???[??\??[K???]?[????Y]Z?]HY[??[?[??Z[?XZ??]?]?\?\?Y[\?Y\??M??Y??\?HZ[?RRHY\?H
??[X?\??L??