Agro Farm edisi 38 | Page 75

Perkebunan K RI Impor Cengkeh 40 Ribu Ton ebutuhan cengkeh setiap tahun terus meningkat. Sebagai gambaran tahun 2012 kebutuhan mencapai 120 ribu ton. Di sisi lain, produksi dalam negeri hanya sekitar 80 ribu ton. Tahun 2015 diperkirakan naik mencapai 130 ribu ton. Akibatnya impor cengeh akan semakin besar. Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Gamal Nasir mengungkapkan, cengkeh merupakan komoditas strategis karena kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja, sumber devisa negara, penyediaan bahan baku industri, pendapatan petani, konservasi lingkungan dan sarana pengembangan wilayah. Gamal menambahkan, devisa negara yang diperoleh dari cengkeh Cengkeh yang pernah memakmurkman rakyat negeri ini sekarang ambruk. Impor cengkeh terus meningkat dari tahun ke tahun. Alasannya klasik, soal lahan. diperkirakan sebesar USD 350 juta. Bersama komoditi tembakau mampu menghasilkan kontribusi terhadap cukai rokok tahun 2009 mencapai Rp 35 triliun, tahun 2010 meningkat menjadi Rp 59 triliun. Sementara tahun 2011 diperkirakan mencapai Rp 61 triliun. Untuk ekspor cengkeh pada tahun 2011 sebanyak 5.397 ton dengan nilai USD 16,3 juta, sedangkan impor sebesar 14.979 ton yang nilainya USD 345 juta. “Itu artinya kebutuhan AgroFarm l Tahun III l Edisi 38 l September 2013 dalam negeri masih belum tercukupi, sehingga harus melakukan impor cengkeh. Komoditi cengkeh ini sangat spesifik, karena Indonesia dikenal sebagai ??\?[??Z?[Y?\????[Y[??\??\?\?H[?XK8?'H?][?XK???[X[Y[?Y?\??[?YB?? MH?X?]Z[?[?\??H?????\??YZ??Z?[?Y[?[???][???B?L??X?H??Z[???H[Y\?[?Z?\?Z??HY[??[\??\?[?H\???[??H[[H?Y?\?HYZ?Y[??Z?\K???X][?H??\?HZ????[???Z???B??