Perkebunan
K
RI Impor Cengkeh
40 Ribu Ton
ebutuhan cengkeh setiap
tahun terus meningkat.
Sebagai gambaran tahun
2012 kebutuhan mencapai
120 ribu ton. Di sisi lain,
produksi dalam negeri hanya sekitar
80 ribu ton. Tahun 2015 diperkirakan
naik mencapai 130 ribu ton. Akibatnya
impor cengeh akan semakin besar.
Dirjen Perkebunan
Kementerian Pertanian Gamal
Nasir mengungkapkan, cengkeh
merupakan komoditas strategis
karena kontribusinya dalam
penyerapan tenaga kerja, sumber
devisa negara, penyediaan bahan
baku industri, pendapatan petani,
konservasi lingkungan dan sarana
pengembangan wilayah.
Gamal menambahkan, devisa
negara yang diperoleh dari cengkeh
Cengkeh yang pernah memakmurkman
rakyat negeri ini sekarang ambruk. Impor
cengkeh terus meningkat dari tahun ke
tahun. Alasannya klasik, soal lahan.
diperkirakan sebesar USD 350 juta.
Bersama komoditi tembakau mampu
menghasilkan kontribusi terhadap
cukai rokok tahun 2009 mencapai
Rp 35 triliun, tahun 2010 meningkat
menjadi Rp 59 triliun. Sementara
tahun 2011 diperkirakan mencapai Rp
61 triliun.
Untuk ekspor cengkeh pada tahun
2011 sebanyak 5.397 ton dengan
nilai USD 16,3 juta, sedangkan impor
sebesar 14.979 ton yang nilainya
USD 345 juta. “Itu artinya kebutuhan
AgroFarm l Tahun III l Edisi 38 l September 2013
dalam negeri masih belum tercukupi,
sehingga harus melakukan impor
cengkeh. Komoditi cengkeh ini sangat
spesifik, karena Indonesia dikenal
sebagai ??\?[??Z?[Y?\????[Y[??\??\?\?H[?XK8?'H?][?XK???[X[Y[?Y?\??[?YB??MH?X?]Z[?[?\??H?????\??YZ??Z?[?Y[?[???][???B?L??X?H??Z[???H[Y\?[?Z?\?Z??HY[??[\??\?[?H\???[??H[[H?Y?\?HYZ?Y[??Z?\K???X][?H??\?HZ????[???Z???B??