Auditory
Anak-anak dengan gaya belajar auditory biasanya cenderung menyukai pembelajaran dan penyampaian informasi dalam bentuk "mendengar" sehingga ciri utama anak-anak ini adalah “Hear it! Say it!” (Dengar dan katakan!). Seringkali wujud tindakan anak-anak auditory saat belajar adalah melafalkan materi pembelajaran sehingga terkesan berisik dan mengganggu. Tidak adanya ruang bagi anak-anak auditory untuk mengembangkan pola belajar ini terutama saat berada di dalam kelas dan bersama dengan banyak anak lainnya akan berdampak pada kehidupan sosial anak maupun kehidupan secara akademik.
Ada beberapa cara untuk menstimulasi anak auditory dalam belajar. Bekali mereka dengan alat perekam sehingga mereka dapat merekam seluruh materi pelajaran untuk kemudian didengar kembali. Libatkan mereka dalam kegiatan diskusi karena dengan diskusi mereka akan mengoptimalkan indera pendengarnya. Berikan kesempatan pada anak untuk melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar. Merekam ide dan gagasan sebelum dituangkan dalam bentuk tulisan akan membuat anak lebih tajam dalam mengingat.
Kinestetik
Gaya belajar kinestetik seringkali menjadi dasar munculnya stereotip pada anak yaitu “tidak bisa diam”. Anak-anak ini cenderung menyukai pembelajaran dan penyampaian informasi melalui berbagai ekspresi gerakan (olah tubuh) sehingga di dalam kelas seringkali dianggap mengganggu teman lainnya.
Dengan demikian, tidak mengherankan jika mereka akan lebih mudah mengingat ketika belajar sambil berlari, melompat, dan melakukan aktivitas fisik lainnya. Anak-anak kinestetik akan cenderung memiliki “DO” (melakukan) daripada “LISTEN” (mendengarkan). Anak-anak ini akan menyerap pembelajaran secara optimal ketika mereka diberi kesempatan belajar menggunakan model peraga, misalnya di laboratorium praktikum. Selain itu, diberi kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik tambahan lain sesuai minat justru membuat anak lebih bersemangat dalam belajar, seperti lari, bersepeda, menari, dll. Melakukan role play saat belajar adalah hal yang jarang terjadi, namun hal ini sebenarnya dapat membantu anak kinestetik dalam belajar.
Dengan berbagai perbedaan karakter tersebut, perlu bagi guru dan orang tua untuk mulai berbenah ketika sebuah metode pembelajaran tidak memberikan hasil yang maksimal dalam pengajaran. Apakah metode pengajarannya yang harus lebih dahulu diperbaiki atau pemahaman guru dan orang tua terhadap anak yang pertama kali harus dibenahi? (Sasmoko)
9 A & O VI/Jun 19