A & O Edisi IX Karakter Agentik & Karakter Komunal | Page 47

Sebagaimana dilansir oleh laman wartaekonomi.co.id, jumlah wirausahawan di Indonesia saat ini berada di seputar angka 2 %. Jumlah ini, meski telah meningkat, jauh tertinggal dibandingkan jumlah wirausahawan di negara-negara tetangga, seperti Singapura yang memiliki jumlah pengusaha sebesar 7% dan Malaysia yang memiliki jumlah pengusaha sebesar 5%. Dalam hal ini, rubrik „Perintis“ juga dimaksudkan untuk menginspirasi dan memotivasi pembaca untuk berwirausaha.

Rubrik „Perintis“ edisi pertama ini menyorot sosok Furqon. Ia adalah pemilik usaha WeFuels. Rubrik ini bahkan berasal dari usulan Furqon. Lewat kontak LinkedIn, ia mengapresiasi A & O Magazine sekaligus bertanya / mengusulkan untuk membahas tentang rubrik wirausaha. Sebenarnya tema yang sama tentang wirausaha dari sisi psikologis pernah dibahas A & O Magazine Edisi V dengan tema utama „Salutogenesis“. Usul tema tentang wirausaha dari sisi psikologis ketika itu pun diusulkan oleh salah seorang pembaca setia A & O Magazine, Julius Manullang. Namun, pertanyaan / usul yang dilontarkan Furqon berbeda, karena beliau mengusulkan untuk membahas sisi pribadi pengusaha. Sebagai bentuk kehormatan, A & O Magazine pada rubrik pertama „Perintis“ ini mengulas Furqon sebagai pengusaha. Bagaimana sepak terjang Furqon sebagai pengusaha?

Sebelumnya A & O Magazine mengucapkan terimakasih atas saran yang disampaikan Furqon melalui LinkedIn. Terimakasih juga untuk waktunya bersedia diwawancarai oleh saya. Bisa sedikit diceritakan latar belakang Furqon secara pribadi?

Saya lahir dan besar di Jakarta. Lulus dari pesantren, saya melanjutkan ke A Level di Wales, Inggris. Sempat kuliah teknik kedirgantaraan di Inggris, lalu berganti jurusan jadi jurusan ekonomi di Sydney, Australia.

Kenapa bisa kepikiran untuk usaha sendiri? Ada kisah waktu kecil sempat usaha apa? Atau ada pengaruh lingkungan atau orang tua sehingga memutuskan untuk membuka usaha?

Jadi waktu kecil itu saya sempat jualan poster Naruto. Komik Naruto itu saya fotokopi covernya. Trus fotokopiannya itu saya jual. Trus juga sempet download games ke CD. Nanti CD-nya dijual. Kalau keluarga sendiri tidak ada latar belakang pebisnis. Tapi setelah saya membaca „Rich Dad, Poor Dad“, saya jadi memutuskan untuk berbisnis. Itu juga yang melatarbelakangi saya untuk berganti jurusan.

Kenapa memilih bidang yang sekarang ditekuni?

Saya pernah kerja waktu di Wales. Di situ kerja saya membagi-bagikan flyer. Flyer itu kan bentuk iklan yang bisa berinteraksi langsung dengan konsumen. Iklannya bisa dilihat, dipegang, dan dibaca langsung oleh konsumen.

PERINTIS

PERINTIS

A & O Magazine / Mar 2020 45