wisata kita
MANGROVE
KULONPROGO Satu lagi wisata alam yang hits
hadir di Yogyakarta. Adalah wisata hutan mangrove yang ada di kawasan Kelurahan Jangkaran,
Kecamatan Temon, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta yang akhir-akhir ramai dikunjungi wisatawan.Foto-foto obyek wisata ini dapat
dengan mudah kita temui di berbagai media
sosial, mulai dari facebook, instagram, hingga
path.
Melihat hal tersebut pada awal tahun 2016 ini
sejumlah warga memutuskan untuk mengelola
wilayah ini sebagai tempat wisata secara lebih
serius.Bermodalkan dana swadaya, akhirnya jembatan dibangun lebih bagus dan di sekitar hutan
mangrove disediakan sejumlah fasilitas penunjang wisata.
Salah satu hal yang paling menarik di lokasi ini
adalah tersedianya sejumlah spot foto yang beDi kawasan hutan mangrove yang membentang gitu menarik. Menurut Purwosarjono, setidakdi aliran Sungai Bogowonto, dan anak Sungai nya ada 10 spot foto dengan konsep yang berBogowonto tersebut tidak hanya ada satu spot beda-beda.Selain jembatan yang menjadi ikon
wisata, tetapi terdapat beberapa, dan satu di utama, jembatan melingkar berbentuk hati adaantaranya adalah Wisata Alam Hutan Mangrove lah spot favorit pengunjung untuk foto-foto.Ada
Jembatan Api-Api.”Di lokasi ini ada empat obyek juga spot bingkai asmara, yang dibangun mengwisata yang dikelola secara swadaya oleh mas- gunakan kayu dan berlatar hutan mangrove.
yarakat, dan Wisata Alam Hutan Mangrove Jembatan Api-Api yang masuk wilayah dusun Pasir Ada juga spot foto yang dilengkapi gitar raksasa
Mendit ini adalah satu di antaranya,” ujar Pur- dan berlatar hutan mangrove.Wisatawan juga
wosarjono (65), satu di antara pengelola obyek bisa merasakan sejuknya berada di tengah tawisata ini.
naman mangrove api, karena pengelola telah
menyediakan jalur pejalan kaki yang terbuat dari
Jembatan api-api yang digunakan obyek wisata kayu.Di tengah rimbunnya mangrove juga terini merujuk pada jenis mangrove yang ada di ka- dapat pondokan sederhana yang bisa digunakan
wasan tersebut yakni avicennia germinansatau untuk bersantai.
yang dikenal dengan jenis api-api, dan sebuah
jembatan yang melintang di anak Sungai Bo- “Bagi pengunjung yang ingin berkeliling hutan
gowonto.Jembatan yang dibangun dari bambu mangrove, bisa juga menaiki perahu dengan tarif
tersebutlah yang menjadi cikal bakal wilayah ini Rp 5.000 tiap orangnya,” ungkap Purwosarjono.
menjadi obyek wisata yang hits.
Untuk masuk kawasan wisata yang setiap harinya
dibuka dari jam 06.00 hingga 19.00 tersebut pen“Awalnya jembatan tersebut digunakan oleh mas- gunjung dikenakan tarif Rp 4.000 per orang.
yarakat untuk beraktivitas pergi ke pantai. Selain
itu jembatan juga digunakan oleh para pemancing yang datang dari luar daerah sini,” ujar Purwosarjono.Seiring berjalannya waktu, banyak pengunjung yang datang ke wilayah tersebut untuk
foto-foto di kawasan hutan mangrove, terlebih di
atas jembatan.
8