wisata kita
gambar
952x410px
1. Tidak pernah selesai dibangun
2. Ternyata itu bukan gereja
3. Bukan ayam, tapi merpati
4. Dekat dengan Punthuk Setumbu
Bangunan ini dibangun pada tahun 1990 oleh
seorang lelaki bernama Daniel Alamsjah. Pada
tahun tersebut, ia membeli tanah seluas 3000
meter persegi. Waktu itu, ia harus mengeluarkan uang sebesar 2 juta rupiah untuk membeli
tanah tersebut. Pembayaran dilakukan dengan
cara dicicil. Singkatnya, setelah tanah dibeli,
dimulailah pembangunan Gereja Ayam. Namun, pembangunan Gereja Ayam tak pernah
benar-benar selesai karna terbatas biaya serta adanya pertentangan dari beberapa warga
sekitar. Sejak tahun 1990, tempat menjadi terbengkalai dan tak terurus sama sekali
Daniel Alamsjah, si pembuat Gereja Ayam
memang seorang pemeluk Kristen. Namun,
bangunan ini ternyata bukanlah sebuah gereja. Bangunan ini ia buat untuk digunakan
tempat ibadah oleh siapa saja dan agama apa
saja. Pada kenyataanya, tempat ini memang
sempat dijadikan tempat ibadah beberapa
agama seperti Buddha, Islam, dan Kristen.
Selain digunakan sebagai tempat ibadah,
bangunan ini juga pernah digunakan tempat
rehabilitasi untuk anak-anak cacat, pecandu
narkoba, dan orang gila
Daniel Alamsjah juga meluruskan bahwa
bangunan yang ia buat bukanlah berbentuk
ayam seperti yang dikatakan orang-orang,
melainkan berbentuk burung merpati. Ide
pembangunan tempat ini berawal ketika
Daniel mendapat pesan dari Tuhan untuk
membangun sebuah rumah ibadah berbentuk burung merpati. Karna Daniel merupakan seorang Kristen, banyak yang kemudian
mengira bahwa tempat ini akan dijadikan
gereja. Padahal bukan
Salah satu sebab yang menjadikan banyak
orang berkunjung ke tempat ini mungkin
adalah karna lokasinya yang sangat dengan Punthuk Setumbu. Punthuk Setumbu
sendiri merupakan sebuah tempat yang
dikenal sebagai lokasi untuk menikmati
keidahan sunrise di Magelang, khususnya Borobudur. Tempat ini juga sering
disebut dengan Borobudur Nirvana
Sunrise dan cukup terkenal di kalangan
wisatawan asing
4