wisata kita
wisata kita
Klenteng Sam Poo Kong
Kuil Nuansa China di Semarang
Klenteng Sam Poo Kong - Tidak perlu jauh-jauh pergi ke China, karena di Semarang ada tempat wisata bernuansa
China dengan bangunan arsitek bergaya Tiongkok loh, teman-teman. Klenteng itu bernama Klenteng Sam Poo Kong.
Jujur, walaupun saya orang asli Semarang, namun saya baru pertama kali datang ke tempat ini. Saya pun sampai terbengong-bengong ketika menginjakkan kaki di klenteng ini melihat bangunan yang biasanya hanya saya lihat melalui
film-film China. So stunning.
Klenteng Sam Poo Kong ini berada di Semarang Barat dan masih berada di kawasan tengah kota. Kira-kira jarak yang
ditempuh dari Simpang Lima sampai Klenteng ini cuma 15 menit saja dengan motor. Selain sebagai wisata sejarah,
klenteng Sam Poo Kong juga digunakan sebagai tempat ibadah bagi penganut agama Budha, Kong hu cu dan Taoisme.
Tenang, pengunjung beragama lain pun tetap bisa menikmati wisata ini. Bahkan di dalam klenteng ini ada mushola
untuk ibadah orang Islam. Sungguh indahnya toleransi kebersamaan seperti ini. :’)
Setelah sampai disini, teman-teman akan dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp.3.000,00 saja. Waktu itu saya datang
ketika hari senin, jadi tidak terlalu ramai orang-orang yang datang kesini. Klenteng ini memiliki luas sebesar 1.000
meter persegi yang dibagi menjadi beberapa bangunan. Untuk masuk ke area ibadah, kita akan dikenakan biaya Rp.
60.000,00 lengkap dengan kostum ala-ala China yang bisa kita gunakan untuk foto-foto. Karena waktu itu saya membawa uang pas, jadi saya tidak masuk sampai area situ. Namun tenang, masih bisa poto-poto di depan gerbangnya,
kok :D
11
Sejarah Klenteng Sam Poo Kong
Menurut cerita, pada jaman dahulu ada Laksamana muda bernama Laksamana Cheng Ho yang sedang berlayar melewati Laut Jawa. Namun di tengah
perjalanan, banyak awak kapalnya yang jatuh sakit karena perjalanan panjang yang menguras stamina mereka. Karena khawatir, Laksamana Cheng
Ho memerintahkan anak buahnya untuk membuang sauh, agar kapal bisa
berlabuh dan awak kapalnya bisa beristirahat.
Kemudian kapal Laksamana Cheng Ho merapat ke pantai utara Semarang
dan mendirikan sebuah masjid di tepi pantai yang sekarang telah berubah
menjadi sebuah klenteng yang menjadi seperti sekrang ini, klenteng Sam
Poo Kong. Itulah alasan mengapa klenteng ini memiliki gaya arsitektur khas
daratan China dengan dominasi warna merah serta pahatan-pahatan yang
identik dengan China. Karena si pembuat klenteng ini adalah Laksamana
Cheng Ho, yang notabene orang China.