memberi aku makan; ketika Aku haus,
kamu memberi Aku minum, ketika
Aku seorang asing kamu memberi
Aku tumpangan”.
Saya merasa seperti sedang berdiri
di atas tanah kudus. “Apakah Anda
memerlukan satu lagi Alkitab?”
saya bertanya. Ia memberitahu saya
terjemahan yang paling digemarinya.
Terjemahan itu tidak terlalu berat
dan mudah dibawa. “Saya tidak
pasti apakah kami memiliki itu, tapi
marilah mampir ke gereja dan kita
lihat.” Saya berhasil menemukan
sebuah Alkitab yang cocok untuk
teman baru saya dan ia kelihatannya
sangat bersyukur.
Dua jam setelah itu saya menghantarnya ke
tempat kita bertemu tadi. Hujan gerimis mulai
turun.
“Kapan kali terakhir seseorang memeluk
Anda?” saya bertanya.
“Sudah sangat lama,” jawabnya. Lalu di sudut
jalan yang sibuk dan di bawah hujan gerimis
kami berpelukan dan jauh di dalam hati, saya
merasa saya telah diubahkan.
Daniel melanjutkan perjalanannya. “Jika
Anda melihat sesuatu yang mengingatkan
Anda kepada saya, apakah Anda akan
mendoakan saya?” teriaknya.
“Pasti,” saya menjawab, “Tuhan berkati!”
Itulah kali terakhir saya melihatnya.
Malam itu, saat saya mau pulang, saya
melihat sepasang sarung tangan tua di rem
tangan mobil saya. Saya memegangnya dan
memikirkan tentang Daniel yang kedinginan
tanpa sarung tangannya. Lalu saya teringat,
“Jika Anda melihat sesuatu yang mengingatkan
Anda tentang saya, apakah Anda akan
mendoakan saya?”
Hari ini sarung tangan itu ada di atas meja
kantor saya. Sarung tangan itu membantu saya
untuk melihat dunia dan orang di dalamnya
dengan cara yang baru dan berdoa untuk
Daniel.***
Artikel di atas diterjemah dan dirangkum dari tulisan Pendeta Richard Ryan, pendeta pembantu
di Old Capitol United Methodist Church di Corydon, Indiana. Pendeta Ryan menulisnya satu hari
setelah pertemuannya dengan Daniel di tahun 1993. Artikel itu pertama kali muncul di majalah The
Corydon Democrat 1995 dan di banyak terbitan yang lain, termasuk A Third Serving of Chicken Soup
for the Soul. Sejak itu banyak orang telah mengunjungi Pendeta Ryan untuk melihat sarung tangan
yang kelihatan yang sangat biasa itu.
78