The Sparks Magazine 1st Edition, 2014 | Page 42

Orang Terpandai di Dunia Siapakah orang terpandai? Jika pertanyaan ini dilontarkan, yang terlintas dipikiran kebanyakan orang adalah Albert Eisntein, Leonardo Da Vinci, Thomas Alfa Edison, Isaac Newton, Mozart, atau sederetan nama terkenal lainnya. T api ternyata bukan mereka. Orang paling pandai bernama William James Sidis (1 April 1898 – 17 Juli 1944), seorang Jahudi Rusia, yang beremigrasi ke Amerika. Jika orang normal memiliki IQ 90-110, Albert Eistein sebagai prototype jenius memiliki IQ 160, Sidis memiliki IQ yang ‘out of scale’. Diperkirakan IQ-nya berkisar 250-300. Keajaiban Sidis diawali ketika dia bisa makan sendiri dengan menggunakan sendok pada usia 8 bulan. Pada usia belum genap 2 tahun, Sidis sudah menjadikan New York Times sebagai teman sarapan paginya. Semenjak saat itu namanya menjadi langganan headline surat kabar. Pada usia 8 tahun ia belajar sendiri bahasa Latin, Yunani, Rusia, Prancis, Jerman, Ibrani, Armenia dan Turki. Ia dapat menguasai 40 bahasa dan kabarnya ia bisa belajar bahasa dalam satu hari. Pada usia tiga tahun sudah bisa mengetik. Ia menyelesaikan SD dalam 7 bulan, Sekolah Menengah 6 minggu dan lulus Kedokteran Harvard dan MIT pada waktu berusia 11 42 tahun. Semuanya dengan Cumlaude. Dia juga kuliah di Fakultas Hukum Harvard. Sayangnya William Sidis meninggal pada usia 46 tahun karena stroke dan sejarah hampir tidak mencatat apa-apa tentang dirinya. Ia tidak punya peninggalan seperti jenius lainnya. Ia tidak memiliki apa-apa yang bisa disumbangkan bagi peradaban manusia padahal ia lahir di abad ke 20. Hidup dan potensinya sia-sia karena tidak ada keinginan untuk menyumbangkan sesuatu bagi kepentingan dunia. Kepandaian tidak menentukan kontribusi dan pengaruh yang kita berikan bagi sesama. Kontribusi bagi umat manusia hanya datang dari keinginan untuk melakukan dan mengembangkan potensi yang kita miliki. Itulah yang menentukan nilai hidup seseorang. Kebanyakan kita tidak dilahirkan sebagai orang jenius, namun kita adalah makhluk yang diciptakan sesuai dengan gambar Tuhan. Kita diberikan kemampuan yang unik oleh Sang Pencipta. TujuanNya agar manusia bisa memuliakan namaNya. Jangan sia-siakan potensi yang Tuhan sudah investasikan dalam hidup kita. Temukan dan kembangkan. [Dari berbagai sumber]***