terakhir malam itu tentang pengalaman yang
menyenangkan terasa menjadi lebih bermakna
bagi hidup kami. Setelah doa malam, kami
masuk ke kamar masing-masing untuk istirakat
dan suasana hening kami jaga sampai besok
paginya.
Hari kedua, hati kami sungguh dibongkar,
mata hati kami dicelikkan untuk melihat segala
kekurangan, kenakalan, kejelekan dan dosadosa kami teristimewa terhadap orangtua
kami dan orang-orang di sekitar kami. Kesadaran akan banyaknya dosa dan kesalahan
dalam diri kami, membuat acara ibadat tobat
pada malam hari kedua ini sungguh amat
mengesankan dan sekaligus mengharukan.
Hampir semua di antara kami menangis
menyesali dosa dan kesalahan yang telah
kami lakukan terutama pada kedua orang tua
kami. Kami bergantian meminta maaf kepada
orangtua kami yang diwakili oleh ibu guru, Ms.
Uning.
Sambil bertetesan air mata penyesalan kami
satu per satu memeluk dan meminta maaf
kepada “orangtua kami” yang diperankan oleh
31