The Sparks Magazine 1st Edition, 2014 | Page 31

terakhir malam itu tentang pengalaman yang menyenangkan terasa menjadi lebih bermakna bagi hidup kami. Setelah doa malam, kami masuk ke kamar masing-masing untuk istirakat dan suasana hening kami jaga sampai besok paginya. Hari kedua, hati kami sungguh dibongkar, mata hati kami dicelikkan untuk melihat segala kekurangan, kenakalan, kejelekan dan dosadosa kami teristimewa terhadap orangtua kami dan orang-orang di sekitar kami. Kesadaran akan banyaknya dosa dan kesalahan dalam diri kami, membuat acara ibadat tobat pada malam hari kedua ini sungguh amat mengesankan dan sekaligus mengharukan. Hampir semua di antara kami menangis menyesali dosa dan kesalahan yang telah kami lakukan terutama pada kedua orang tua kami. Kami bergantian meminta maaf kepada orangtua kami yang diwakili oleh ibu guru, Ms. Uning. Sambil bertetesan air mata penyesalan kami satu per satu memeluk dan meminta maaf kepada “orangtua kami” yang diperankan oleh 31