SPS Group
40
Rajanya
Rumah
Murah
Komitmen tinggi untuk
terus mengembangkan
hunian sederhana
dengan harga terjangkau
membuat SPS Group
layak dielukan sebagai
‘raja’ rumah murah
di tanah air. Mana
buktinya?
S
elama ini Cikarang, Jawa
Barat merupakan pendorong
pertumbuhan Indonesia
dengan perannya sebagai
penyumbang 40 persen dari
total ekspor nasional. Hadirnya
berbagai kawasan industri seperti
East Jakarta Industrial Park (EJIP),
Jababeka, Lippo, Delta Mas, Delta
Silicon, Hyundai, dan MM2100
merupakan magnet bagi tumbuhnya
berbagai segmen hunian di wilayah
tersebut. Ditambah kehadiran MEA,
potensi Cikarang terbuka lebar
sebagai tujuan utama pengembangan
industri di Timur Jakarta.
Investasi di bidang properti itu
menarik jika ada potensial gain
dan pengembalian investasi yang
tinggi, yaitu melebihi bunga deposito
dan inflasi. Dengan total ekspatriat
mencapai lebh dari 15.000 orang,
maka potensial market rental
yang ada di kawasan Cikarang dan
sekitarnya menjadi sangat kuat.
Tidak mengherankan bila
belakangan sejumlah developer
skala besar nasional berlomba
mengembangkan proyek properti
andalannya di Cikarang dan
sekitarnya. Sebut saja, Cowell
Development, Tbk dengan proyek
The Oasis-nya dan PT Lippo
Cikarang, Tbk (LPCK) yang
memasarkan proyek Orange County.
Jauh sebelum keduanya, telah hadir
PT Sri Pertiwi Sejati (SPS Group),
developer properti terkemuka yang
mengantongi izin pengembangan di
wilayah Bekasi serta Cikarang dan
sekitarnya hingga 600 hektar.
Managing Director SPS Group
Asmat Amin, mengatakan, perseroan
mulai pengembangan properti
pada tahun 2005 dengan proyek
pertama, Kota Serang Baru sebagai
kawasan hunian di atas area seluas
250 hektar. Tidak lama, lahir proyek
kedua, Grand Cikarang City seluas
500 hektar, disusul Kota Mega
Regency Cikarang dan Villa Kencana
Cikarang. Dalam menjalankan
bisnisnya, SPS lebih menyasar
kalangan menengah bawah yang
merupakan segmen pasar gemuk di
Indonesia.
Pilihan SPS soal target pasar pun
terbilang tepat. Terbukti, developer
satu ini mengalami kem Z