MEDIA CENTER BKPP PARTAI GOLKAR
MEDIA CENTER BKPP PARTAI GOLKAR
Partai Golkar Siap Menjawab Masalah
Ekonomi dan Kesejahteraan
Pemilihan umum yang akan dilaksanakan tahun 2014 bukanlah semata-mata kontestasi politik dan ajang
pemilihan calon presiden Republik Indonesia. Lebih dari itu, publik menaruh harapan yang besar terhadap
adanya perubahan dan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan survey yang diadakan oleh Indo Barometer, Saat ini masalah yang paling mendesak yang
terjadi secara nasional di Indonesia adalah adalah masalah korupsi (27,3%), dan masalah-masalah yang
berkaitan dengan ekonomi (24,1%) dan kesejahteraan secara umum. Termasuk didalamnya adalah mahalnya
harga sembako mahal
(13,1%),
Sulitnya
lapangan pekerjaan (8,9
%) dan kemiskinaan
(7,3 %).
Persoalan
penegakan
hukum,
kurangnya
fasilitas
pendidikan, banyaknya
kriminalitas,
serta
ketiadaan
jaminan
keamanan
juga
merupakan masalah-masalah prioritas yang dianggap penting untuk segera diselesaikan, sekalipun hanya
mendapatkan perhatian dibawah 3 %.
Jika dikancah nasioan korupsi mendapatkan perhatian yang besar, tidak demikian halnya bagi daerah,
dimana Korupsi hanya mendapatkan
perhatian dari 3, 2 %. Di provinsi
masalah yang paling mendesak
adalah hal-hal yang berkaitan dengan
ekonomi dan kesejahteraan. Sulitnya
lapangan kerja/pengangguran (22,7%)
merupakan masalah prioritas, disusul
ekonomi (15,9%) dan mahalnya harga
sembako (13,6%), kemiskinan (7,3),
rusaknya infrastruktur (5,5) dan
sarana dan prasarana pendidikan
(4, 3). Kurangnya fasilitas pendidikan, minimnya layanan kesehatan juga ketiadaan akses terhadap Listrik
menjadi masalah-masalah yang banyak mendapat perhatian.
Edisi No.1 November 2013
48
Sementara itu, jika kita potret
lebih mendalam masyarakat ditingkat
kabupaten, maslah prioritas yang
dihadapi adalah sulitnya lapangan
kerja/pengangguran (18,3%), disusul
infrastruktur yang rusak (15,3%) serta
mahalnya harga sembako (13,7%).
Minimnya fasilitas dan sarana
pendidikan (5,1 %) dan minimnya
layanan kesehatan (3,4) merupakan
masalah-masalah yang mendesak
untuk diperhatikan oleh calon pemimpin
negara Indonesia dimasa yang akan datang.
Sekalipun pertumbuhan ekonomi
kita tinggi, namun masyarakat di lapisan
paling bawah tidak mersakan dampaknya
secara nyata. Hanya Hanya 29,7% yang
menyatakan mengalami perubahan lebih
baik, sedangkan 20,1% menyatakan lebih
buruk. Mayoritasa masyarakat mengatakan
tidak ada perubahan (49,3%).
Membaca fakta-fakta diatas, ada beberapa pertanyaan yang dapat kita ajukan. Mampukah partai
politik dan tokoh-tokohnya menjawab persoalan-persoalan diatas? Pemimipin yang seperti apa yang akan
mendapatkan dukungan dari masyarakat?
Masyarakat menggantungkan harapan
perubahan pada calon pemimpin.
Dalam
menentukan
calon
presiden,
pertimbangan pemilih adalah kemampuan yang
dimiliki oleh seorang calon presiden dalam
memecahkan masalah yang ada di Indonesia saat ini
(79,6%). Pertimbangan lainnya adalah kepribadian
yang dimiliki oleh calon (10 %).
Dalam kaitannya dengan kepribadian calon,
public mengidealkan calon pemimpin memiliki
kepribadian/sifat kejujuran (34,8%), dekat pada
rakyat (19,9%), dan tegas (18,4%). Sedangkan
berkaitan denganSkill , publik menaruh harapan
yang kuat terhadap kemampuan yang harus dimiliki
Edisi No.1 November 2013
49