Singapore Guidebook September Edition sgb_digital-magz_id-compressed | Page 22
22
Sudut Menawan di Timur
Singapura, Joo Chiat dan
Katong
S
eperti yang semua orang ketahui, Singapura
merupakan sebuah negara yang ditinggali oleh
berbagai macam ras, seperti Melayu, Tionghoa, India,
dan Eurasia. Hal ini yang menjadikan warga Singapura
memiliki toleransi yang tinggi, karena saling menerima
budaya dan kebiasaan dari berbagai ras yang berbeda.
Sudah bosan dengan gedung pencakar langit dan
mal-mal di Singapura? Kami menyarankan Anda untuk
menelik budaya lokal dari kaum Peranakan. Dalam
bahasa Melayu, Peranakan memiliki arti “lahir disini”.
Kaum Peranakan adalah keturunan dari imigran-
imigran asal Tiongkok atau India yang menikahi kaum
semenanjung Melayu pada abad ke-15.
Deretan rumah toko milik kaum Peranakan dan
bungalow gaya kolonial bisa Anda lihat sambil berjalan
SINGAPORE GUIDEBOOK
kaki menyusuri daerah Joo Chiat dan Katong. Kawasan
ini berasal dari nama tuan tanah keturunan Tionghoa
abad ke-20an, Chew Joo Chiat. Banyak destinasi
kuliner dan kedai kopi antik serta toko-toko yang
menjual aksesori dan barang kerajinan ada di sana.
Hampir tidak ada bangunan yang menjulang tinggi,
melainkan hanya ada bangunan-bangunan tua dua
lantai dengan berbagai warna yang bernilai estetika
tinggi. Lantai keramik dan dinding bermotif menjadi
hiasan di teras rumah-rumah di kawasan ini. Tidak
banyak kendaraan yang melintas dan jalanannya tidak
terlalu lebar.
Kawasan ini juga dikenal dengan nama “Little
Vietnam”. Karena dikategorikan sebagai cagar budaya
Singapura, bangunan-bangunan di kawasan ini tidak
diperkenankan untuk dibongkar.