Prinsip-Prinsip Dasar
Sinematografi
Prinsip 5c
1. CAMERA ANGEL
Angle
kamera
(sudut
pandang
kam-
era)
adalah
sudut
pandang
penonton.
Mata kamera adalah mata penonton. Sudut pan-
dang kamera mewakili sudut pandang penonton.
Beberapa macam Angle Camera :
A. Penempatan kamera
dari sudut pandang penonton
High Angle
- High Angle : kamera di tem-
patkan lebih tinggi daripada
subjek untuk mendapatkan ke-
san bahwa subjek yang diam-
bil gambar nya memiliki social
yang rendah , kecil, terabaikan
, lemah dan berbeban berat.
- Eye Level : kamera ditempat-
kan sejajar dengan mata sub-
jek. Pengambilan gambar dari
sudut eye level hendak menun-
jukan bahwa kedudukan sub-
jek dengan penonton sejajar.
- Low Angle : kamera ditempat
lebih rendah daripada subjek, un-
tuk menampilkan kedudukan sub-
jek yang lebih tinggi daripada pe-
nonton dan menampilkan bahwa si
subjek memiliki kekuasaan , jabat-
an, kekuatan, dan sebagainya.
Eye Level
Low Angle
2. Continnuity
S ebuah film harus menampilkan urutan gambar yang berkesinambungan, lancar dan mengalir
secara logis. Film,baik berupa rekaman kenyataan ataupun fiksi , harus mampu memberikan kepada
penontonnya sebuah realitas kehidupan nyata. Membuat film harus direncanakan dengan baik dan de-
tail. Hanya dengan cara itu continnuity bisa terjaga dengan baik. Continuity adalah logika sebuah film
yang membuat film tersebut terkesan realistis dan meyakinkan sehingga membuat penonton bertahan
dan hanyut dalam pepenuturan film dari awal sampai akhir.
Continnuity Waktu
Waktunya yang sesungguhnya selalu bergerak ke depan , namun dalam film waktu
bisa dimainkan. Ada 4 kategori waktu dalam film :
a. Masa sekarang
b. Masa lampau
1.film menggunakan continuity
masa sekarang berarti mem-
buat film seperti terjadi dimasa
sekarang.
2.kejadian masa lampau bisa
juga diceritakan seperti terjadi
pada masa kini. Kesan dra-
matis akan terasa lebih kuat.
Seolah-olah penonton diajak
terlibat sebagai saksi peristiwa
c. Masa depan (flash forward)
1.masa lampau bisa diceritakan
dengan flashback untuk meng-
gambarkan peristiwa yang terja-
di sebelum cerita dimulai atau
mengulang peristiwa yang sudah
disajikan terdahulu.
2.cerita sejarah bisa ditampilkan
seolah-olah terjadi pada masa
kini di mata penonton.
1.Kilasan kedepan adalah keba-
likan flash back. Waktu berger-
ak maju ke masa depan untuk
menggambarkan kejadian-keja-
dian yang akan, bisa atau dapat
terjadi dan kemudian kembali ke
masa kini.
2.flash forward bisa berupa
sebuah dugaan atau khayalan
ilmiah atau juga mimpi.
d. Menurut kondisi waktu (conditional time)
1. conditional time adalah penggam-
bar waktu sebagaimana dikondisikan
oleh elemen-elemen lain dalam cerita
karena sikap mental tertentu.
2. kondisi waktu seperti ini biasa digu-
nakan untuk menggambarkan mimpi bu-
ruk, fantasi tokoh yang ada dalam cerita ,
ingatan seorang akan peristiwa traumatik.
3. Close Up
B.
Objective Camera Angle
angle ini menempatkan kam-
era dari sudut pandang pe-
nonton yang tersembunyi.
Camera angle objective tidak
mewakili siapapun. Penonton
tidak dilibatkan pemain tidak
merasa ada kamera yang se-
dang mengambilkan gambar
tentang dirinya atau dengan
kata lain pemain tidak mera-
sa bahwa apa yang dilakukan-
nya ada yang melihat.
Subjective Camera Angle
kamera ditempatkan dari
sudut pandang penonton
yang
dilibatkan,misalnya
pemain melihat ke arah pe-
nonton. Kamera dapat juga
ditempatkan dari sudut pan-
dang pemain yang mem-
perhatikan pemain lainn-
ya dalam suatu adegan.
Point of view
camera angle
gabungan antara
obyek-
tif dengan subjektif yang
merekam adegan dari titik
pandang pemain tertentu..
“ Penempatan Kamera
dari sudut pandang subject “
Close up adalah teknik yang sangat unik dalam film/video. Close up
memberikan kemungkinan penyajian yang rinci dan detail dari suatu kejadi-
an. Close Up yang dipilih secara seksama , direkam secara sempurna dan
disunting secara tepat akan menciptakan kesan dramatik pada adegan.
Close up adalah salah satu teknik penuturan cerita yang sangat kuat bagi pem-
buatan film.
Jenis-jenis close up : close up cut in , close up cut away -
Tips :
a.
CU cut in adalah pengambilan gambar secara close up
atau lebih dekat dari pengambilan gambar sebelumnya yang leb-
ih besar. CU cut in biasa nya ada di adegan utama.
-
Tujuan penggunaan :
1. Untuk mengembangkan penuturan seperti pada dialog pent-
ing,aksi penting dalam suatu adegan atau sebagai reaction shot
2. Memunculkan kesan dramatik dan membangkitkan minat per-
hatian penonton
3. Dipakai sebagai time lapse, memperpendek jangka waktu da-
lam mengerjakan sesuatu 1. Perhatikan arah pandang cut in
sehubungan dengan adegan sebel-
umnya.
2. Pengambilan gambar close up un-
tuk 2 orang yag sedang telephone
perlu diposisikan saling berhadapan
supaya kesan mereka saling terasa
bagi penonton.
3. Angle close up sebaiknya diambil
pada posisi ¾ untuk lebih menampil-
kan kesan kedalamnya.