SeminariGospel 02 | Page 43

LEGACY&TREASURE oleh Agung Pranolo Visi Mencintai Kehidupan Kekal, Bagian 1 K ehidupan ini indah. Kehidupan adalah anugerah dari Tuhan. Saya pernah membaca sebuah pernyataan yang bagus mengenai kehidupan, bahwa “kelahiran bayi sebagai sebuah tanda dari Tuhan bila kehidupan harus terus berlanjut”. Manusia lahir, tumbuh besar, menjadi dewasa, lalu tua dan akhirnya ajal menjemput. Setiap kehidupan insan berakhir pada kematian. Tidak ada yang bisa menolaknya. Sebuah kehidupan fana, akibat dosa. Walaupun kehidupan ini hanya sementara, setiap orang musti memelihara, mensyukuri serta mencintainya. Yaitu dengan menjaga kesehatan, memberi makan, mendandani dan juga memperindah dengan berbagai warna. Warna kehidupan inilah yang menjadikan perbedaan antara manusia satu dengan yang lainnya. Ada yang mewarnai dengan kebaikan, ada yang mewarnai dengan berbagai kesenangan dunia dan bahkan ada yang mewarnai dengan berbagai kejahatan. Namun ketiganya tetap akan berakhir dalam kematian. Semua warna itu akan hilang. Meskipun akan ada peninggalan maupun kenangan yang masih bisa dinikmati oleh generasi penerusnya, namun tetaplah warna kehidupan orang tersebut sudah berakhir, SeminariGOSPEL.com tidak bisa diubah maupun diperbarui lagi. Dalam beberapa kasus, peninggalan orang yang sudah mati masih bisa dilanjutkan oleh penerusnya. Sehingga, lebih membawa manfaat bagi peradaban manusia yang hidup di dunia. "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.” (1 Petrus 3:10) Ternyata Alkitab juga mengajarkan mengenai mencintai kehidupan. Kita akan membahasnya sesuai dengan konteks Alkitab. Karena ternyata di dalamnya terkandung suatu maksud kekal bagi kehidupan kita di dalam Kristus. Maksud kekal yang menjadi warisan kekal bagi kita semua. Kehidupan seperti apakah yang dimaksudkan? Kalau kita mempelajari dari bahasa aslinya. Kata mencintai dari bahasa aslinya menggunakan kata agapao yang mengandung makna mengasihi dengan menerima apa adanya. Sebuah gambaran kasih dari Tuhan kepada umat manusia. Kata "hidup" dari bahasa aslInya zōē yang memiliki makna kehidupan baru yang kekal yang SG | JULI 2016 | 42