SONETA TERAKHIR
Dulu kita selalu meranduk
dalam hujan petang hari minggu
menyauk ikan jatuh terduduk
di tepi parit gelak bertalu
dulu juga selalu merentas
dalam hutan bukit hari minggu
meredah semak jahit tertetas
semua ketawa macam hantu
kini, kita semakin dewasa
kenangan hanya menjadi sisa
ada yang temu maha pencipta
ada yang gering menunggu masa
andai ini puisi terakhir
semat fatihah jalan mutakhir
04062017
yangon
37