spresikan jati dirinya, bisa saling
mengerti tentang arti teman, tempat dimana orang memahami
arti bersosialisasi dengan siapa
saja, tempat dimana orang bisa
memberanikan diri untuk berbicara didepan orang banyak, serta
tempat dimana orang dapat belajar menjadi PEMIMPIN yang arif
dan bijaksana. ORGANISASI, itulah
tempat dimana semua pertanyaan
tersebut terjawab.
Saya mulai dengan menjadi
pengurus OSIS SMPN 05 Poasia,
kendari, pengurus Pramuka Gugus
Depan Edisabara SMPN 05 Poasia, Kendari, Wakil Ketua Palang
Merah Remaja SMPN 05 Kendari,
Anggota Palang Merah Remaja,
Kerohaniaan Islam (ROHIS), Siswa
Pecinta Alam (SISPALA), Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMAN 02
Kendari, Sekretaris Pramuka Gugus Depan Gajah Mada SMAN 02
Kendari, Sekretaris Dewan Kerja
Ranting (DKR) Kecamatan Poasia,
serta Ketua OSIS SMAN 02 Kendari.
Jejak bersama BUMI
Tak berhenti disitu, Ketika saya
melanjutkan pendidikan di Jogja, tepatnya di Sekolah Tinggi
Teknologi Nasional Yogyakarta
(STTNAS) dengan mengambil jurusan Teknik Geologi. Saya melanjutkan kiprah keorganisasian lagi
di kampus ini. Yakni di organisasi
di bawah naungan Jurusan Teknik
Geologi yang dikenal dengan nama
HMTG”BUMI”. Organisasi yang po-
“Dengan Asas
KEKELUARGAAN
yang dijunjung
tinggi, membuat
saya benar-benar
tertarik dibuatnya”.
lanya sangat berbeda dari organisasi yang pernah saya jumpai.
Dasar pemikiran serta landasannya sangat luar biasa. Semua seakan diperhitungkan dan dipikirkan secara matang. Dengan Azas
KEKELUARGAAN yang dijunjung
tinggi membuat saya benar-benar
tertarik dibuatnya.
Pada tahun 2013 akhir, saya
menjalani pendidikan pengenalan
ilmu kebumian yang ada di HMTG
“BUMI”, yang kerap disebut GladiBUMI. Sebuah acara untuk melatih
penggunaan kemampuan otak kiri
dan otak kanan, yang membuat
saya berfikir out of the box serta
membuat diri saya berani keluar
dari zona nyaman. Dan bertepatan
dengan ulang tahun diri yang ke18, pada 14 November 2013 saya
berhasil melewati GladiBUMI dan
mendapatkan Jaket Biru Geologi
(JABIG). Sebuah Jaket Kebanggaan
dari seorang JABIGER.
Perjalanan demi perjalan saya
lalui di HMTG “BUMI”. Setiap detik,
41