gan Alumni yang mampu memberdayakan peran dan makna Alumni
Teknik Geologi, serta membangun
hubungan yang sinergi dan kokoh
antara Alumni dengan Kampus/
Jurusan maupun Alumni dengan
Mahasiswa Aktif. Tanpa saling
mencampuri urusan internal masing-masing pihak kecuali dimintakan atau untuk kepentingan yang
sifatnya menyeluruh”.
Bagaimana terkait penolakan
pendirian IKA GEO oleh beberapa alumni ?
“Begini, kericuhan yang sempat
terjadi pada awal Desember 2015
yang lalu bukanlah berkenaan dengan ketidaksetujuan akan adanya
IKA GEO STTNAS, melainkan semata hanya karena ketidaktahuan
dan ketakutan tidak beralasan sebagai jabiger oleh beberapa alumni tersebut. Hal ini bisa dimaklumi,
padahal para relawan dan tim formatur sudah berupaya semaksimal mungkin terkait sosialialisas.
Namun tak dipungkiri akan tetap
ada alumni yang tidak mendapat
informasi karena hampir tak ada
data alumni saat itu”.
“Kemudian mengenai polemik
bahwa di dalam anggota IKA GEO
bercampur antara jabiger maupun non jabiger yang dirasa bisa
melunturkan nilai-nilai sebagai
jabiger, itu sungguh tidak rasional. Karena prinsipnya pendirian
organisasi ini memang diupayakan bisa merangkul semua alumni
Geologi STTNAS”.
“Justru dengan posisi sebagai
Anggota Luar Biasa HMTG BUMI
diluar organisasi, seharusnya
dapat menunjukan nilai-nilai dari
Himpunan seperti sifat pertemanan, sifat sosial, dan sifat kepemimpinan yang lebih dibanding
rekan-rekan tidak ber-Jabig. Sedangkan yang menentukan nilai
Jabig itu masih perlu atau tidak
Musyawarah Besar Luar Biasa
seperti yang terdapat dalam AD/
ART HMTG BUMI itu sendiri”.
Apa Target Kedepan IKA GEO ?
“Dalam lingkup kedalam, kami
akan fokus kepada kepentingan
Alumni itu sendiri seperti membangun sistem informasi dan jejaring antar Alumni yang kontinyu
dan update, kemudian membangun Alumni yang mampu bersaing
dalam dunia kerja maupun yang
25