beliau untuk senantiasa mendampingi mahasiswa tak mungkin
bisa dilupakan. Bagi HMTG “BUMI”,
Sosok Bunda Amara ini adalah
salah satu orang yang memiliki
jasa besar dalam perkembangan
himpunan. Bahkan dalam kesibukan yang begitu luar biasanya baik
sebagai Puket III maupun sebagai
dosen, beliau selalu berusaha
untuk menyempatkan diri untuk
mengiringi langkah “BUMI” dalam
berbagai waktu dan kesempatan.
Jika
menelisik
kebelakang
ternyata sudah belasan tahun
beliau menapakkan kaki mengiringi langkah “BUMI”. Beliau bercerita bahwa dahulu juga sempat
mengikuti pendidikan & pelatihan
atau sekarang ini dikenal sebagai
Gladi bumi, yakni pada tahun 1992
dimana HMTG “BUMI” masih dalam tahap inisiasi. Dan baru pada
tahun 1999 beliau resmi menjadi
seorang jabiger setelah menamatkan pendidikan S2 beliau di ITB.
Menurut beliau, untuk menjadi
seseorang ahli geologi. Maka kemampuan fisik maupun mental
merupakan modal yang penting
untuk dimiliki. Terlebih bahwa
seorang geologist itu mutlak perlu
memiliki keahlian lapangan yang
mumpuni. Selain itu,otak yang
cemerlang juga perlu dimiliki seorang geologist agar dalam menjalankan setiap tugasnya dapat
memberikan hasil yang maksimal.
Maka dari itu kegiatan diklat
dirasakan perlu, apalagi bagi seseorang yang baru mulai mengenal
apa itu geologi. sehingga Bunda
Amara secara terang-terangan
sangat mendukung acara Gladi
bumi tersebut. Sebab bagi beliau selain yang berkaitan dengan
pembangunan mental,sikap dan
pikiran disini juga diperkenalkan
akan pentingnya kekompakan,
kebersamaan serta kerja sama
dalam suatu tim untuk menyukseskan suatu hal.
Seperti diketahui bahwa Gladi
bumi merupakan diklat rutin tahunan dari HMTG BUMI yang mana
acara ini diperkenankan untuk
memperkenalkan, melatih dan
mendidik mahasiswa baru jurusan
teknik geologi STTNAS untuk men11