Pialang edisi 6 februari 2013 | Page 54

POINT OF VIEW Saatnya Indonesia Terapkan Hedging Minyak STRATEGY Fluktuasi Hinsa Siahaan HARGA TURUN BISA MENCIPTAKAN DEFISIT LEBAR DAN BAHKAN PENURUNAN CADANGAN DEFISA, HINGGA KELESUAN EKONOMI. PIALANG INDONESIA harga minyak dunia selalu menjadi perbincangan hangat. Ini karena dampaknya cukup serius bagi perekonomian suatu negara baik itu produsen maupun konsumen. Harga turun bisa menciptakan defisit lebar dan bahkan penurunan cadangan devisa, hingga kelesuan ekonomi. Pada sisi lain negara yang memiliki ketergantungan impor minyak juga bisa mengalami tekanan serius pada neraca perdagangan, dan pelemahan kurs. Belajar dari pengalaman ini, banyak negara produsen minyak kemudian menerapkan lindung nilai atau hedging untuk menekan risiko ketidakpastian harga minyak. Nigeria misalnya melakukan hedging karena 80% ekspor negara itu ditopang minyak. Pada tahun 2012 negara pencetak atlit sepak bola dunia ini mulai menerapkan hedging mengamankan penerimaan minyaknya. Nigeria melakukannya dengan mematok harga minyak US$ 75pb sebagai strike price. Pemerintah melindungi produksi minyak mentahnya dengan mematok harga pada anggaran sebagai strike price dengan menggunakan uang kelebihan membeli put option pada harga s75. Mekanisme hedging dilakukan dengan menggunakan kontrak keuangan (put options atau call options). Opsi ini memberikan hak namun bukan kewajiban untuk membeli atau menjual aset kepada pihak lain pada tingkat harga yang telah ditentukan, dan pada waktu yang telah ditentukan. Kebijakan yang sama lebih dulu ditempuh Meksiko. Salah satu negara produsen minyak mentah 54 EDISI 6 FEBRUARI 2013