POINT OF VIEW
Saatnya
Indonesia Terapkan
Hedging Minyak
STRATEGY
Fluktuasi
Hinsa Siahaan
HARGA
TURUN
BISA MENCIPTAKAN
DEFISIT
LEBAR DAN
BAHKAN
PENURUNAN
CADANGAN
DEFISA,
HINGGA KELESUAN EKONOMI.
PIALANG INDONESIA
harga minyak dunia selalu menjadi perbincangan hangat. Ini
karena dampaknya cukup serius bagi perekonomian suatu negara
baik itu produsen maupun konsumen. Harga turun bisa menciptakan defisit lebar dan bahkan penurunan cadangan devisa, hingga
kelesuan ekonomi. Pada sisi lain negara yang memiliki ketergantungan impor minyak juga bisa mengalami tekanan serius pada
neraca perdagangan, dan pelemahan kurs.
Belajar dari pengalaman ini, banyak negara produsen minyak kemudian menerapkan lindung nilai atau hedging untuk menekan
risiko ketidakpastian harga minyak. Nigeria misalnya melakukan hedging karena 80% ekspor negara itu ditopang minyak. Pada tahun 2012 negara pencetak atlit sepak bola
dunia ini mulai menerapkan hedging mengamankan
penerimaan minyaknya.
Nigeria melakukannya dengan mematok harga
minyak US$ 75pb sebagai strike price. Pemerintah
melindungi produksi minyak mentahnya dengan mematok harga pada anggaran sebagai strike price dengan menggunakan uang kelebihan membeli put option pada harga s75. Mekanisme hedging dilakukan
dengan menggunakan kontrak keuangan (put options atau call options). Opsi ini memberikan hak namun bukan kewajiban untuk membeli atau menjual
aset kepada pihak lain pada tingkat harga yang telah
ditentukan, dan pada waktu yang telah ditentukan.
Kebijakan yang sama lebih dulu ditempuh Meksiko. Salah satu negara produsen minyak mentah
54
EDISI 6 FEBRUARI 2013