Pialang edisi 6 februari 2013 | Page 40

MARKET SECTORAL BAYU QUARTER PANR [09] 2012 [09] 2012 Last Price 385 196 Share Out 353.2M 1.2B 136B 235B 118B 107B 328B 894B 0 82B Market Cap BALANCE SHEET Cash Total Asset S.T.Borrowing L.T.Borrowing 0 274B 162B Total Equity 192B INCOME STATEMENT Revenue 1,111B 2,102B Gross Profit 56B 197B Operating Profit 12B 52B Net.Profit 46B 17B EBITDA 12B 52B Interest Expense 9M 23B RATIO EPS 129.43 14.37 PER 2.97x 13.64x 459.94 160.39 BVPS PBV 0.84x 1.22x ROA 13.94% 1.93% ROE 28.14% 8.96% EV/EBITDA 1.46 9.38 Debt/Equity 0 1.85 Debt/TotalCap 0 0.65 Debt/EBITDA 0 6.89 1,302.44 2.22 EBITDA/IntExps PIALANG INDONESIA disitu, perseroan di bawah generasi kedua CEO Grup Panorama Budijanto Tirtawisata tampak semakin agresif. Unitunit bisnis baru yang saling mendukung dirikan, seperti bisnis transportasi wisata lewat Panorama Transportasi Tbk (WEHA) yang mengelola bus White Horse Deluxe Coach, White Horse Executive Taxi (Premium Cab), dan Day Trans Executive Shuttle. Mantan bankir ini juga berencana masuk bisnis perhotelan di bawah bendera Panorama Hospitality Management (PHM) dengan target 30 hotel hingga 2017. Empat diantaranya yang diberi nama Hotel The 101 sudah dibangun di Bogor, Jakarta, Yogya, Bali. Selain bisnis transportasi, Group Panorama juga memiliki bisnis di MICE (meeting, incentive, conference and exhibition). Ekspansi ini membuahkan hasil. Pendapatan PANR pada 2011 tumbuh 19% (yoy) atau setara Rp2 triliun, dengan lonjakan laba yang fantastis 155% (yoy) senilai Rp9 miliar. Tahun 2012, hingga kuartal III PANR sudah membukukan pendapatan Rp2,1 triliun. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada risetnya Desember lalu memprediksi pendapatan tahun 2012 bisa menembus angka Rp 2,585 triliun atau tumbuh 29% (yoy). Pendapatan dari perjalanan dan wisata masih mendominasi hingga 80 persen perolehan perseroan. Berbeda dengan PANR yang tampak agresif, BAYU masih konsisten dengan tiga lini bisnis perjalanan perjalanan korporasi, leisure atau tour, dan inbound. Pada kuartal III 2012, emiten pertama agen perjalanan ini sempat mencetak laba fantastis, naik 206 persen menjadi Rp45,7 miliar dari posisi yang sama tahun lalu Rp14,9 miliar. Hanya saja, kenaikan bukan murni ditopang kinerja tapi dari pos pendapatan komperhensif yang meroket 537% menjadi Rp33,85 miliar. Emiten ini memasang target pertumbuhan pendapatan sebesar 30% pada 2012, menjadi Rp 1,79 triliun. Selain serius bekerjasama dengan perusahaan di luar negeri untuk mendatangkan turis, manajemen juga tengah serius menggarap penjualan tiket penerbangan via online. Saat ini, kontribusi dari jualan online masih di bawah 10%. 40 EDISI 6 FEBRUARI 2013