MARKET
“Pada 2013, kita
perlu meningkatkan pelayanan, diferensiasi
produk, serta
yang tidak kalah pentingnya
adalah pengembangan destinasi
dan produk yang
ada di setiap
destinasi unggulan beyond Bali,”
PIALANG INDONESIA
SECTORAL
sung ini adalah belanja para traveler atau turis untuk membayar hotel dan resort, tiket pesawat, agen travel, dan pengeluaran mereka
ditujuan.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamen Parekraf)
Sapta Nirwandar optimistis jumlah kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2012 ke Indonesia akan menembus angka 8 juta. Selain itu target 245 juta wisatawan nusantara (wisnus)
yang melakukan perjalanan di dalam negeri juga akan tercapai.
“Pada saatnya nanti Kepala BPS (Badan Pusat Statistik) akan mengumumkan hasil perhitungan akhir,” kata Sapta, akhir Desember
silam.
Data BPS terbaru, sampai November 2012 jumlah kunjungan
wisman sudah mencapai 7,28 juta orang atau naik 5,09 persen
(yoy). Namun, selama bulan itu rata-rata lama menginap pelancong
asing pada hotel berbintang di 20 provinsi turun 0,02 hari menjadi
1,91 hari.
Sejalan dengan estimasi WTTC, Sapta yakin Indonesia semakin
menarik bagi wisman. Menurutnya, pada 2024 kunjungan wisman
bisa mencapai angka 20 juta orang per tahun dengan pemasukan
devisa hingga US$ 20 miliar. Namun untuk itu perlu penambahan
setidaknya satu juta wisman baru yang berkunjung ke Indonesia
setiap tahun. “Pada 2013, kita perlu meningkatkan pelayanan, diferensiasi produk, serta yang tidak kalah pentingnya adalah pengembangan destinasi dan produk yang ada di setiap destinasi unggulan beyond Bali,” kata Sapta.
Beyond Bali adalah salah satu program pemerintah untuk mengarahkan para wisatawan untuk tidak hanya mengunjungi Bali. Para
wisatawan diarahkan untuk sekaligus melancong ke daerah lain di
sekitar Bali, seperti Lombok, Flores, hingga Papua.
Namun, bisnis hotel dan pariwisata tidak kebal krisis. Setidaknya
itu ditunjukkan oleh data lima tahun terakhir. Ketika krisis finansial
global meledak pada akhir 2008, jumlah kedatangan wisman hampir stagnan dan hanya tumbuh 1,43% atau 6,3 juta orang pada 2009.
Kinerja ini jauh lebih rendah dari tahun 2008 yang tumbuh 13,24%
atau mencapai 6,2 juta kedatangan. Krisis global juga
membuat jumlah wisatawan nasional
(wisman/
orang
38
EDISI 6 FEBRUARI 2013