Pialang edisi 12 agustus 2013 | Page 73

WORLD lalu menjadi “penghalang”. Inggris selalu menjadi pihak yang butuh dijembatani kepentingannya. Dalam wacana memperkuat integrasi sistem keuangan, Inggris menyatakan penolakan tegas. Kubu kontra menilai Inggris hanya diuntungkan dari hubungan ekonomi dengan UE, namun tidak demikian dengan hubungan politik. Untuk itu, kubu ini mengusulkan mempertahankan hubungan ekonomi, namun menghentikan hubungan politik. Terlebih lagi dalam sejumlah jajak pendapat, sebagian besar responden memilih keluar dari UE jika dilakukan referendum saat ini. Cameron tidak merinci kewenangan-kewenangan apa saja yang ingin diambil kembali dari UE. Namun dalam manifesto Partai Konservatif pada 2010 disebutkan, “Kami akan berupaya mengembalikan kewenangan hak hokum, pengadilan kriminal dan sosial, serta aturan ketenagakerjaan.” Salah satu contoh kewenangan yang ingin diambil kembali adalah Aturan Jam Kerja yang membatasi jam kerja dalam sepekan dan memberi pekerja UE hari libur yang sedikit tiap tahun. Sikap Cameron dan para penentang integrasi dengan UE dikritik keras oleh Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius. “Kami ingin Inggris bersikap positif terhadap Eropa dan tidak bisa seenaknya. Saya buat contoh supaya masyarakat Inggris paham. Bayangkan Eropa adalah klub sepakbola dan Inggris bergabung. Namun begitu masuk ke klub, Inggris tidak bisa tiba-tiba berkata, ‘Mari kita main rugby’.” Presiden Amerika Serikat Barack Obama juga menyatakan bahwa Inggris dan Eropa akan lebih kuat jika tergabung dalam sebuah kesatuan. Perdagangan Inggris dengan UE (2004-2011) (dalam miliar poundsterling) 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Pertumbuhan (%) Ekspor 111,74 121,16 152,29 127,48 141,67 124,67 142,13 158,37 4,6 Impor 142,15 148,47 163,63 168,83 179,65 161,2 185,49 199,42 4,32 Neraca (defisit) 0,3 0,26 0,1 0,41 0,37 0,36 0,43 0,41 Sumber: HMRC, Overseas Trade Statistics PIALANG INDONESIA 73 EDISI 12 AGUSTUS 2013