WORLD
berkembang. Hal senada juga diungkapkan
oleh Menteri Keuangan Jepang Taro Aso.
“Saya kira negara berkembang yang menyatakan kekhawatiran terhadap capital inflow
karena pelonggaran kebijakan moneter negara maju. Kini, negara berkembang pula yang
kerepotan karena rencana pengetatan dari
Fed,” kata Aso.
Pengetatan Kebijakan
HSBC melihat tengah
terjadi tren pengetatan
kebijakan moneter oleh otoritas
negara-negara
berkembang
di Asia untuk
menjaga
stabilitas nilai
tukar mata
uang, dan
pergerakannya semakin
kuat. Namun,
HSBC menekankan bahwa faktor utama yang
menyebabkan mata uang Asia melemah adalah
dollar Amerika Serikat yang menguat serta sentimen pengurangan (tapering) QE dari Fed.
“Karena itu, otoritas moneter di Asia akan
menghadapi tantangan berat untuk menjaga
stabilitas nilai tukarnya hingga faktor-faktor
eksternal tersebut mulai mereda,” bunyi laporan
HSBC dalam Currency Outlook pada Juli lalu.
HSBC mencatat dua negara di Asia, yaitu India
dan Indonesia, menghadapi tantangan lebih berat karena ditambah oleh faktor defisit transaksi
berjalan. Meskipun otoritas lokal sudah berupaya
menekan defisit ini, namun pasar masih belum
merespons positif. Contohnya Indonesia yang sudah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM)
bersubsidi untuk mengurangi defisit dan Bank
Indonesia yang menaikkan BI Rate menjadi 6,5
persen untuk menarik dana asing, masih dianggap belum cukup oleh pasar.
“Meskipun otoritas di dua negara tersebut
menempuh kebijakan yang sudah benar, namun butuh waktu lebih panjang sebelum nilai
tukar mata uang mereka stabil,” bunyi pernyataan HSBC.
Mata Uang Asia terhadap dollar AS
(year-to-date hingga 19 Juli 2013)
Mata uang
P e n u t u pan
terakhir
Yen Jepang
Dolar Singapura
Akhir 2012
Perubahan ( persen)
100,13
86,79
-13,32
1,2675
1,2219
-3,60
Dolar Taiwan
29,926
Won Korea Selatan
1.122,90
29,136
-2,64
1.070,60
-4,66
Baht Thailand
31,11
30,61
-1,61
Peso Filipina
43,38
41,05
-5,36
Rupiah Indonesia
10.085
9.630
-4,51
Rupee India
Menteri Keuangan Italia
Frabrizio Saccomanni
PIALANG INDONESIA
59,81
54,99
-8,06
Ringgit Malaysia
3,1980
3,0580
-4,38
Yuan China
6,1392
6,2303
+1,48
Sumber: Reuters
68
EDISI 12 AGUSTUS 2013