TOP STORY
Budi Gunadi Sadikin
Hendi Prio Santoso
Dirut
Bank Mandiri Tbk
Dirut
Perusahaan Gas Negara Tbk
Penduduk Jakarta pernah dibuat heboh olehnya.
Yaitu kemunculan taksi
Ferrari dan Porsche yang
berkeliaran di jalanan ibu
kota. Rupanya itulah trik
jitunya sebagai Direktur Micro and Retail
Banking waktu memamerkan fitur baru
Mandiri Mobile. Bermodal Rp2 miliar
dan sempat membuat polemik betulan,
kampanye itu cukup sukses. Dia kini memimpin bank dengan aset Rp650 triliun
dan kapitalisasi pasar hingga Rp250
triliun. BMRI selalu menjadi market mover
di sektor perbankan dan IHSG.
Berkat kinerja moncer dibidang
keuangan, dia kemudian diangkat
menjadi dirut pada 13 Juni 2008.
Dia melanjutkan pelbagai upaya
pengembangan infrastruktur PGAS
yang sejak 2005 telah menggelontorkan lebih dari Rp26 triliun. Bulan
lalu, dia mengakusisi aset Kuwait
Petroleum Corporation di Jawa Timur
senilai US$250 juta. Ini menandai
upayanya mengembangkan PGAS
menjadi lebih dari sekedar penguasa
distribusi gas. Kapitalisasi pasar
PGAS Juni lalu mencapai Rp140
triliun dengan pendapatan 2012 naik
15 persen menjadi US$2,58 miliar.
Dwi Soetjipto
Jahja Setiaatmadja
Dirut
Semen Indonesia Tbk
Dirut
Bank Central Asia Tbk
Masa kecilnya dilewati dengan penuh keprihatinan. Namun,
dengan pengalaman itu ia mampu
melewati berbagai tekanan dalam
menghapus isu primordialisme
dan resistensi karyawan dalam
transformasi Semen Indonesia. Dia tidak
sekedar mewarisi komando tiga perusahaan semen nasional–Semen Gresik,
Padang, Tonasa–tetapi kini tengah
mempersiapkan langkah go international dengan akuisisi dan kerjasama pembangunan pabrik dan saluran distribusi
di regional. Keberhasilannya kedepan
bukan hanya akan memengaruhi kinerja
saham yang sekarang terus naik, namun
juga memengaruhi keberlangsungan
proyek infrastruktur di Indonesia.
PIALANG INDONESIA
Dia ramah, bersahaja dan
sudah terlalu lama berada di
belakang layar meski belakangan muncul dengan kisah
hidup yang menginspirasi
banyak orang. Dia dipercaya
keluarga Djarum mengelola
aset bank swasta terbesar di
Indonesia, dan emiten dengan
kapitalisasi terbesar di pasar saham—setelah HMSP dan ASII. Tahun lalu,
pernah dilampaui Bank Mandiri Tbk (BMRI)
namun tahun ini pasar lebih memilih BBCA.
Semester pertama 2013, BBCA mencetak
laba bersih Rp6,32 triliun, tumbuh 19,3
persen. Kemampuan bank ini memiliki
biaya pendanaan murah membuatnya
unggul dalam selisih bunga bersih (NIM).
22
EDISI 12 AGUSTUS 2013